Fakultas Biologi UGM baru-baru ini melakukan evaluasi penanaman melon Kultivar Melodi Gama 3 (MG3) di Kebumen. Kultivar MG3 merupakan salah satu kultivar hasil perakitan Fakultas Biologi UGM yang unggul dengan ciri yang khas, antara lain dagingnya berwarna oranye, aroma buahnya harum, rasanya manis, dan tahan terhadap serangan penyakit jamur tepung (powdery mildew). Keunggulan tersebut membuat petani tidak perlu terlalu banyak menggunakan fungisida sehingga budidaya melon di daerah tersebut menjadi ramah lingkungan.
Ketua tim peneliti Gama Melon, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc mengatakan selain melakukan evaluasi dan penyuluhan budidaya melon kultivar MG3, mereka juga memberi bantuan ribuan benih melon kultivar MG3 ke petani agar ditanam pada masa tanam berikutnya.
“Penanaman melon MG3 akan terus dilakukan, baik pada musim kemarau maupun musim hujan untuk memperoleh informasi yang lengkap dalam pengembangan strategi budidaya melon di sekitar gumuk pasir di Kebumen ini,”papar Budi, Senin (22/7).
Melalui riset yang didanai oleh Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tersebut diharapkan budidaya melon di areal sekitar gumuk pasir di Kebumen mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Menurut Budi penanaman melon kultivar MG3 dilakukan agar budidaya melon di sekitar gumuk pasir lebih efektif dan ramah lingkungan. Gumuk pasir merupakan gundukan pasir yang terbentuk secara alami oleh angin laut di pinggir pantai. Gundukan pasir tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung areal sekitar pantai dari angin laut. “Memang masih ada kendala seperti faktor lingkungan dan hama,”paparnya.
Pengembangan budidaya melon di areal gumuk pasir akhir-akhir ini memang terkendala dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, sehingga menyebabkan banyaknya gagal panen. Untuk itu diperlukan kultivar baru yang tahan terhadap kondisi cekaman lingkungan serta tahan hama dan penyakit tanaman.
Sementara itu menurut Pak Sangidah (petani melon), sebelumnya areal di sekitar Gumuk Pasir Pantai Bocor, Setrojenar, Bulus Pesantren, Kebumen hanya dimanfaatkan masyarakat setepat khususnya untuk menanam singkong, namun sejak tahun 1999 dilakukan penanaman melon dan semangka. “Semakin berkembang dan variatif tanaman yang dikembangkan,”tutur Sangidah (Humas UGM/Satria AN)