Kekeringan bukan masalah asing bagi masyarakat Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Tim KKN-PPM UGM Unit GK04 merupakan salah satu pihak yang terlibat aktif dalam upaya meminimalisir kondisi kekeringan di Giripurwo. Untuk itu mereka mengusung tema kegiatan KKN-PPM ini, yaitu Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Mitigasi Terhadap Bencana Kekeringan di Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.
Ari Cahyono, selaku dosen pembimbing mengatakan Giripurwo memiliki potensi mata air Bekah yang merupakan muara dari aliran sungai bawah tanah, dan juga mata air di Gua Pego maupun di dusun Sumur. Salah satu tahap yang dilakukan Tim KKN-PPM UGM untuk mengawal pengangkatan mata air adalah menjalin komunikasi dengan PAMMASKARTA (Paguyuban Air Minum Masyarakat Yogyakarta) Gunung Kidul.
“Kita diundang PAMMASKARTA dalam penyerahan bantuan koperasi penguatan organisasi di Desa Banyusoco,”kata Ari, Senin (29/7).
Tim KKN UGM juga menjelaskan rencana pengangkatan mata air kepada Bupati Gunung Kidul, Badingah yang hadir dalam acara tersebut. Badingah sangat antusias mengenai pengangkatan air yang ada di Desa Giripurwo. Menurut Badingah ada beberapa mata air lain yang ada di Gunung Kidul namun tidak sebesar mata air Bekah.
“Jika akan diangkat biaya dan tekonogi yang digunakan lebih rendah dibandingkan untuk mengangkat mata air Bekah,”tutur Badingah.
Selain menghadiri acara penyerahan bantuan, Tim KKN-PPM UGM juga melakukan konsultasi dengan PAMMASKARTA yang bersedia turut serta dalam kegiatan perencanaan pengangkatan air. Dalam pengajuan tersebut, Tim KKN-PPM UGM dan perangkat desa dibantu oleh PAMMASKARTA akan membentuk lembaga pengelola air di Desa Giripurwo. Lembaga yang terbentuk dapat masuk dalam PAMMASKARTA Gunung Kidul.
“Setelah lembaga terbentuk, Tim KKN-PPM UGM GK-04 akan membantu dan mengawal pengajuan proposal pengangkatan air ke Dinas Pekerjaan Umum atau pihak lain yang terkait,”kata dosen di Fakultas Geografi UGM ini.
Kegiatan KKN PPM UGM GK04 ini sudah memasuki tahun kedua. Setelah dilakukan pemetaan detail di Giripurwo pada tahun pertama, sasaran utama dari kegiatan tahun kedua ini adalah kajian yang mendalam mengenai sumber air di Giripurwo, kajian teknis pra-pengangkatan, dan proposal beserta DED nya untuk mata air di Giripurwo. Beberapa kegiatan yang belum terselesaikan pada tahun pertama diteruskan seperti pemetaan sosial kebudayaan, pembuatan profil desa, pemberdayaan dokter kecil, diversifikasi produk pangan, pembuatan rumah cerdas, pelestarian kebudayaan dan kearifan lokal serta kegiatan lain (Humas UGM/Satria AN)