Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), dengan dukungan The Henry Luce Foundation yang berbasis di New York, meluncurkan program dengan tema besar “Religion, Public Policy, and Social Transformation in Southeast Asia” (Agama, Kebijakan Publik dan Transformasi Sosial di Asia Tenggara).
Terhitung mulai 1 Juli 2013 hingga akhir 2016, program ini merupakan sebuah riset kolaboratif antara negara-negara di Asia Tenggara dan AS. Ada pun negara-negara yang terlibat dalam program riset kolaboratif ini antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja dan AS.
“Penelitian ini penting sekali dan strategis bukan saja bagi Asia Tenggara atau Indonesia, tetapi juga Amerika Serikat,” kata Dicky Sofjan, selaku peneliti utamadalam program ini.
Menurut Dicky agama di kawasan Asia Tenggara akan senantiasa mendapat sorotan dan perhatian para peneliti tingkat dunia, khususnya menyangkut peran agama di ranah publik dan bagaimana ia menjadi motor bagi beragam proses transformasi sosial. Salah satu sasaran utama program riset kolaboratif ini adalah untuk membangun platform yang efektif untuk berdiskusi, berdebat dan berbagi persepsi antara para ahli dan pemerhati masalah keagamaan dengan para analis dan pembuat kebijakan serta pemangku urusan lainnya di 9 negara partisipan di Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
“Orientasi utama program riset kolaboratif ini didasari beberapa tema, seperti manajemen kemajemukan, identitas dan gender serta agama di ranah publik,”katanya.
Diharapkan program ini akan menghasilkan kajian-kajian yang tertuju pada kebijakan publik dan bunga rampai yang menyentuh perkembangan serta isu-isu terpenting agama yang terjadi di 9 negara partisipan. Hal ini akan dilaksanakan melalui penyelenggaraan riset di masing-masing negara, workshop di tingkat nasional dan sub-regional serta konferensi tingkat internasional setiap tahunnya. Seiring dengan diluncurkannya program riset kolaboratif ini, ICRS akan menawarkan satu Research Scholarship (Beasiswa Riset) kompetitif di tingkat Ph.D. (Doktoral) yang akan disediakan bagi yang mempunyai kualifikasi untuk berkontribusi bagi program ini.
Seperti diketahui ICRS merupakan program studi S-3 internasional dalam bidang lintas agama dan budaya yang merupakan konsosium 3 universitas pertama di Indonesia, yaitu UGM, UIN Sunan Kalijaga, dan UKDW (Humas UGM/Satria AN)