YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan. Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, bertindak sebagai auditor eksternal mewakili Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menilai pengelolaan keuangan UGM tertib administrasi dan transparan. Opini WTP adalah opini yang tertinggi dalam penilaian pengelolaan keuangan. Setelah WTP, ada Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar dan Disclaimer.
Direktur Keuangan UGM, Haryono, M.Com., Akt., mengatakan keberhasilan UGM mendapatkan opini WTP sejak 2007 lalu ini karena pengelolaan keuangan sudah dilakukan secara tertib, efisien, transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Opini WTP ini artinya laporan keuangan UGM sudah memenuhi standar yang menjadi acuan pedoman penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan aturan dan mengikuti standar yang seharusnya dijalankan,” kata Haryono ditemui di kantornya, Senin (29/7).
Sebagai instansi pemerintah, kata Haryono, UGM memang seharusnya diaudit langsung oleh BPK. Namun keterbatasan tenaga auditor BPK untuk mengaudit semua instansi pemerintah maka BPK memberikan limpahan kepada kantor akuntan publik yang sudah bersertifikasi untuk melakukan audit di beberapa instansi pemerintah.“Kantor Akuntan Publik yang mengaudit UGM ini bertidak atas nama BPK. Jadi laporan hasil audit ini disampaikan ke BPK. Selain dilaporkan ke BPK, juga dilaporkan ke Kemenkeu dan Kemdikbud,” katanya.
Kendati mendapat penilaian opini WTP, namun hasil audit eskternal kantor akuntan publik ini juga memberikan catatan untuk dilakukan perbaikan diantaranya sistem informasi aset milik negara, laporan kepatuhan peraturan perundang-undangan dan sistem pengendalian internal. “Misalnya jika masih ada unit yang melaporkan tidak tepat waktu. Mereka memberi masukan jangan sampai berulang lagi sehingga perlu adanya ketepatan waktu,” katanya.
Untuk ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan, kata Haryono, sampai saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan pelayanan sistem informasi keuangan melalui berbagai inovasi berbasis web. Di tahun 2013 ini, UGM menjalankan sistem informasi manajemen keuangan berbasis web. “Laporan akan berlangsung lebih cepat. Karena dari masing pengelola keuangan begitu mencatat transaksi maka data akan masuk secara real time ke server universitas,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Sudarmana, salah satu petugas Uang Muka Kerja Kegiatan (PUMK) kantor pusat UGM, mengatakan inovasi sistem informasi keuangan berbasis web semakin memudahkan para petugas juru bayar dalam penyusunan pertanggungjawaban laporan keuangan. “Kesalahan pencatatan dalam penyampaian laporan juga makin kecil,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)