YOGYAKARTA – Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Bimasakti kembali menyiapkan mobil balap Student Formula SAE yang akan dibawa ke ajang tanding di Jepang pada September mendatang. Dalam test drive uji akselerasi dan ketangguhan mobil yang dilaksanaakan di pelataran pelataran parkir stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (31/7), mobil rakitan mahasiswa UGM ini sempat mengalami kerusakan pada salah satu mesin, sehingga mobil tersebut tidak bisa melanjutkan ujicoba test drive hingga selesai. Namun demikian, perwakilan Tim Bima Sakti Muhammad Fikri Haykal mengaku optimis kendala teknis tersebut dapat segera diatasi. “Kita sudah tiga kali ini mengadakan test drive, sebelum berangkat mengikuti lomba,” kata Koordinator Tim Bimasakti ini kepada wartawan.
Test Drive kali ini dikhususkan untuk melakukan uji akselerasi. Mobil balap ini disyaratkan mampu menempuh jarak 75 meter dalam tempo 4 detik. Kemampuan akselerasi ini menjadi target tim untuk bisa berhasil memenangi salah satu dari empat kategori yang diperlombakan. Untuk meningkatkan kemampuan akselerasi, bobot kendaraan pun terpaksa dimodifikasi agar beratnya berkurang hingga 50 kilogram. Jika sebelumnya mobil balap ini memiliki bobot 280 kilogram, kini hanya memiliki berat 230 kilogram. “Kita mengadopsi mobil Eropa. Modifikasinya pun banyak sekali. Target kita tahun ini bisa menang dalam kategori akselerasi,” katanya.
Haykal menambahkan, meski dimodifikasi namun mobil balap yang akan dipacu pada ajang Student Formula 2013 itu masih menggunakan mesin Honda CBR-600 kapasitas 600 cc yang dulu digunakan dalam keikutsertaan dua perlombaan. Bahkan tim bimasakti juga melakukan berbagai modifikasi dalam hal pemilihan material dan komponen yang hampir 50 persen impor. Adapun biaya yang mereka keluarkan untuk menghadilkan mobil balap tersebut sebesar Rp 150an juta. “Untuk perakitannya kita buat di laboratorium teknik mesin,” ujarnya.
Menghadapi kompetisi pada bulan September mendatang, tim Bimasakti menyiapkan 4 orang driver yakni Bagus Basuki, Supriyono, Wahyu Adhika, dan Fauzan Putradi. Keempat mahasiswa ini nantinya secara bergantian akan mengendarai mobil balap untuk empat kategori yang diperlombakan, acceleration, autocross, skidpad, dan endurance.
Bagus Basuki, salah satu anggota tim Bimasakti menerangkan, perakitan mobil balap ini melibatkan 20 orang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM dan dua orang dosen pembimbing. Sebelum berlaga di Jepang akan didahului dengan document screening yang antara lain berisi tentang cost analysis, design report, dan sebagainya. “Uji lain yang harus dilewati adalah uji pengereman, uji kebocoran, uji kebisingan, berat kendaraan, uji kemiringan dan sebagainya sebagai prasyarat uji keamanan untuk masuk dynamic event,” katanya.
Di kompetisi Student Formula SAE di Jepang, menurut Basuki, sudah terdaftar 78 peserta yang akan mengikuti kompetisi. Diantaranya berasal dari Jepang, Korea, Mesir, dan Kuba. Sementara dari Indonesia sendiri, selain UGM, tim dari ITS dan ITB berencana juga mengirim tim mobil balap masing-masing. (Humas UGM/Gusti Grehenson)