Memasuki usia yang ke-68, Indonesia kembali mengenang bagaimana Soekarno-Hatta dan para pejuang mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan. Bukan semata-mata mengenang naskah dan kejadian proklamasi, namun jauh lebih bermakna adalah cita-cita dan semangat perjuangan untuk mencapai cita-cita tersebut.
“Tema nasional dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 kali ini adalah Menjaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Guna meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Tentu saja, yang paling utama memikul tanggung jawab ini adalah pemerintah. Namun, kita sebagai komunitas perguruan tinggi, apalagi di UGM, kita mempunyai kekuatan, peluang dan peran yang sangat besar bagi kemajuan bangsa kita”, kata Rektor Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc saat memimpin HUT Proklamasi RI ke-68 di halaman Balairung UGM, Sabtu (17/8).
Dihadapan pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, Rektor mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini cukup mengagumkan. Di tengah krisis global, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen, dan saat ini juga telah masuk dalam negara berpenghasilan menengah (middle income country).
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, kata Rektor, Indonesia dihadapkan pada masalah yang serius dalam ketimpangan ekonomi dan sosial. Pada bulan Maret 2013, jumlah penduduk miskin masih tinggi sebesar 28,07 juta orang dengan jumlah pengangguran mencapai 7,17 juta orang. “Artinya masalah kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial masih menjadi masalah serius bangsa kita. Sebagian rakyat belum menikmati kemerdekaan sebagaimana yang dicita-citakan oleh Proklamasi. Hal ini tentu akan menjadi kendala serius ketika Indonesia berkeinginan naik ke tingkat negara berpenghasilan tinggi dan tidak terjebak pada middle income trap”, paparnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Rektor, Indonesia tidak bisa hanya fokus pada pembangunan ekonomi. Indonesia tidak bisa pula mengandalkan pada pendekatan keamanan untuk menciptakan stabilitas politik. “Namun kita harus mengambil pelajaran dari semangat kemerdekaan RI. Kita harus membangun jiwa merdeka yang berupaya meningkatkan kekuatan, kemandirian dan kedaulatan bangsa”, tuturnya.
Seusai upacara peringatan HUT RI ke-68, Rektor berkesempatan melepas Tim Mobil Formula Mahasiswa Bimasakti UGM. Pelepasan ditandai pembukaan kain selubung mobil formula. Tim ini akan segera berangkat ke Jepang untuk mengikuti kompetisi Student Formula SAE Competition of Japan 2013. Dalam kompetisi yang berlangsung selama 5 hari, tanggal 3 s.d 7 September 2013, Tim Mahasiswa Bimasakti UGM akan bertanding di Shizuoka, Jepang dan bertanding dengan 78 tim dari berbagai negara. (Humas UGM/ Agung)