Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan UGM saat ini terus berusaha untuk mengeksplorasi hal-hal yang terkait dengan misteri ilmu pengetahuan yang nantinya dapat langsung bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu aspek yang saat ini sedang dieksplorasi adalah tentang penggunaan probiotik dalam industri ayam potong. Menurut Ketua Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) Fakultas Peternakan UGM yang juga Project Manajer Kerjasama Riset NMT-EVONIK, Bambang Suwignyo, Ph.D selama ini industri ayam potong tidak lepas dari penggunaan obat kimia termasuk salah satunya adalah antibiotik. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kesadaran untuk menuju sumber pangan yang aman dan nyaman maka muncul pemikiran untuk penggunaan probiotik dalam industri ayam potong.
“Ini tidak hanya dilandasi oleh kepentingan untuk menuju hidup sehat yang lebih baik namun juga efisiensi usaha (ekonomi),”kata Bambang, Rabu (21/8) di Fakultas Peternakan UGM.
Ia mengatakan penggunaan obat kimia selain berpotensi pada efek samping pada kesehatan manusia juga berbiaya tinggi. Probiotik adalah bahan yang berasal dari organik atau biologi yang jelas lebih ramah lingkungan dan berpotensi untuk menurunkan biaya produksi. Saat ini Bagian NMT Fakultas Peternakan UGM telah melakukan kerjasama dengan PT Evonik Singapura dalam hal ekplorasi atau penelitian terkait dengan pemanfaatan probiotik pada industri ayam potong.
“Kerjasama ini dilakukan dalam koridor saling memberikan manfaat dan upaya untuk kehidupan manusia yang lebih baik dalam pemenuhan pangan,”imbuhnya.
Dengan supervisi Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM tim kerjasama ini dikoordinasikan (pimpro) Bambang Suwignyo, Ph.D (Ketua Bagian NMT ex officio) dengan tim Ahli Prof.Dr.Ir.Zuprizal, DEA; Prof.Dr.Ir. Wihandoyo, MS; Dr.Ir. Supadmo, MS; Nanung Danar Dono, S.Pt, M.Sc, Ph.D pada tahap pertama. Sedangkan pada tahap kedua akan menambah satu ahli Prof.Dr.Ir. Sri Harimurti, MS.
Penelitian ini melibatkan beberapa mahasiswa S1. Diharapkan dengan melibatkan para mahasiswa ini tidak semata-mata sebagai sarana kelulusan bagi mahasiswa, namun sekaligus sebagai sarana pembelajaran dalam arti luas. Pembelajaran yang membangun pemahaman mahasiswa, pembelajaran dengan mengembangkan prior-knowledge, dan pembelajaran bermakna yang dicapai melalui pengalaman nyata. Konsep mendekatkan mahasiswa pada obyek pengamatan dan mendorong mahasiswa untuk belajar melalui learning by doing. Melalui kerjasama ini diharapkan menghasilkan riset yang langsung menyentuh permasalahan kemanusiaan sehingga hasil riset adalah menjadi jawaban atas masalah tersebut (Humas UGM/Satria)