Semangatnya untuk kuliah di UGM begitu tinggi. Ini terlihat dari cita-cita Nuzila Fitri Filaila (Ela) yang ingin kuliah di UGM sejak kecil. Harapan itu akhirnya teraih juga. Ela saat ini telah diterima masuk UGM pada Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM melalui program Bidikmisi jalur SBMPTN 2013. Lalu siapa sebenarnya Nuzila Fitri Filaila?
Nuzila Fitri Filaila atau biasa dipanggil Ela adalah mahasiswi kelahiran Gunung Kidul, 17 Februari 1995. Putri pasangan Sugito-Ngatini ini tinggal di Samiranan Ds. VIII, Nomporejo, Galur, Kulon Progo. Sebuah dusun yang lokasinya tidak jauh dari Pantai Trisik, Kulon Progo. Sugito, ayah Ela, adalah penjual gorengan di daerah Bendungan, Wates, Kulon Progo. Sedangkan ibunya, Ngatini, adalah ibu rumah tangga. Penghasilan rata-rata per bulan keluarga ini sekitar Rp. 750-800 ribu.
Untuk bisa sukses masuk UGM, Ela membutuhkan perjuangan yang tidak ringan. Setidaknya pengalamannya ketika sekolah di bangku SMAN 2 Wates membuktikan hal itu. Setiap hari Ela pergi ke sekolahnya yang berjarak 14 km itu dengan naik sepeda dan bus.
“Lumayan mas, naik sepeda dulu ke pemberhentian bus yang jaraknya sekitar 5 km. Dari sana baru cari bus ke sekolah,”papar Ela di kediamannya, Rabu (21/8).
Lokasi dusunnya yang kebanyakan warganya bekerja sebagai petani memberikan banyak pencerahan bagi Ela untuk memantapkan niatnya masuk Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian UGM. Ela mempunyai cita-cita mulia membangun daerahnya di bidang agraris sekaligus memberikan penyuluhan tentang hama dan penyakit.
“Indonesia negara agraris jadi harus kita jaga dan tingkatkan,”urai putri ketiga dari empat bersaudara itu.
Keterbatasan biaya waktu itu menyebabkan Ela harus rela tidak ikut bimbingan belajar (les) di luar sekolah. Ia hanya memaksimalkan studinya untuk lolos masuk perguruan tinggi favoritnya ini dengan les di sekolah saja. Tidak hanya itu. Ia juga banyak meminjam buku-buku pelajaran atau soal ujian dari kakak kelasnya.
“Teman-teman banyak yang les di luar. Tapi saya tetap semangat dan memaksimalkan kesempatan les di sekolah hingga menjelang ujian masuk,”tutur Ela.
Kini, setelah diterima di UGM Ela akan segera merintis cita-citanya untuk mengembangkan pertanian di Indonesia. Harapan mulia ini tentu saja didukung sepenuhnya oleh kedua orang tua Ela. Sugito berharap jumlah penerima beasiswa Bidikmisi di UGM terus ditambah dari tahun ke tahun.
“Bangga dan senang anak saya bisa masuk UGM. Mudah-mudahan jumlah penerima beasiswa Bidikmisi ini bisa terus ditambah,”pungkas Sugito (Humas UGM/Satria AN)