Pada kawasan lahan gambut, drainase sangat berdampak terhadap besarnya aliran air dan bentuk perubahan jeluk muka air setempat. Posisi muka air tanah menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologi rawa gambut.
Menurut U. Edi Suryadi, staf pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, curah hujan merupakan faktor yang sangat menentukan watak tanah gambut ombrogen. Karena fluktuasi tanah gambut ombrogen hanya dipengaruhi oleh variasi curah hujan tersebut.
“Pergantian musim penghujan dan kemarau sangat menentukan posisi jeluk muka air tanah gambut ombrogen”, kata Edi Suryadi di Fakultas Pertanian UGM, Rabu (21/8) saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Bidang Ilmu Pertanian.
Dalam pandangan Edi Suryadi, dangkalnya muka air tanah akan menyediakan lengas tanah pada lapisan atas lahan gambut. Penyediaan lengas yang optimal akan menciptakan situasi lingkungan tanah yang memungkinkan terjadinya reaksi fisika-kimia-biologi dalam tanah. “Secara simultan akan memicu aktivitas mikrobia, karena mikrobia bergantung pada pergerakan nutrisi melalui aliran massa atau difusi air tanah”, katanya.
Mempertahankan desertasi “Dampak Pembendungan Kanal Terhadap Watak Fisika dan Kimia Gambut Ombrogen Dalam Usaha Pemulihan Lahan Terdegradasi”, Edi menandaskan pembendungan kanal dapat memperlambat proses kehilangan air akibat laju permukaan melalui kanal besar.
Dengan hal itu, kata Edi, mampu mempertahankan muka air tanah di lahan gambut. Muka air tanah pun yang semula dalam, akan perlahan-lahan mendekati permukaan tanah atau menjadi dangkal, karena secara nyata pembendungan kanal dapat menaikan muka air tanah. “Selanjutnya hal itu akan meningkatkan kemampuan tanah gambut meretensi air, sehingga kadar lengas tanah dapat memungkinkan terjadinya reaksi fisika-kimia-biologi tanah, revegetasi lahan gambut terdegradasi, memperbaiki hidrologi di lahan dan di kanal”, terangnya. (Humas UGM/ Agung)