Fakultas Kedokteran UGM dan Politeknik Negeri Nusa Utara, Sulawesi Utara sepakat menjalin kerjasama Bidang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Magang Dosen Keperawatan dan Proses Pengembangan Kurikulum Pendidikan Keperawatan. Kerjasama yang meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, ini ditandatangani Dekan FK UGM, Prof. Dr. dr. Teguh Aryandono, Sp.B(K) Onk dan Direktur Politeknik Nusa Utara, Prof. Dr. Ir. S. Berhimpon, MS, M.AppSc, di Ruang Sidang Utama Gedung KPTU FK UGM, Jum’at (23/8).
Kerjasama keduanya telah diawali dengan pengiriman dosen magang di Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM pada akhir tahun 2012 lalu. Dari kerjasama ini diharapkan FK UGM melakukan pendampingan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, mengingat masih terbatasnya staf pengajar Keperawatan di Politeknik Nusa Utara baik secara kualitas dan kuantitas.
Dengan dukungan dari FK UGM, kerjasama ini diharapkan meningkatkan kualitas proses pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan penandatanganan kerjasama ini, menjadi bukti nyata bentuk kepedulian dan kontribusi Fakultas kedokteran UGM untuk daerah tertinggal dan perbatasan.
“Prodi Ilmu Keperawatan FK UGM memang telah banyak menjalin kerjasama dengan luar dan dalam negeri. Dengan kerjasama dalam negeri ini, kita semua berharap agar memberi manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara”, ujar Dekan FK, Teguh Aryandono dalam sambutannya.
Dengan kerjasama ini, kata Dekan, Program Studi Ilmu Keperawatan agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dengan upaya itu, hasil kerjasama tersebut tidak menimbulkan kekecewaan nantinya. “Semoga semuanya berjalan lancar dan menjadi suatu kebanggaan bagi FK UGM mendapat kepercayaan ini”, kata Dekan.
Prof. Dr. Ir. S. Berhimpon, MS, M.AppSc mengungkapkan Politeknik Nusa Utara merupakan sekolah Tinggi yang berlokasi di Sulawesi Utara. Politeknik ini belum lama berdiri dan saat ini memiliki tiga jurusan Jurusan diploma Keperawatan, Perikanan dan Kebaharian serta Jurusan Teknik Komputer dan Informasi.
“Ini merupakan upaya pembangunan untuk daerah 3 T, daerah tertinggal, terisolir dan terluar. Kita berharap bantuan pakar-pakar UGM tidak hanya untuk keperawatan namun juga untuk bidang-bidang lain”, kata Berhimpon.
Berhimpon menjelaskan sebanyak 18 staf pengajar Ploiteknik Nusa Utara saat ini tengah belajar tingkat master di beberapa universitas, diantara UGM, Airlangga, ITB dan ITS. Para dosen yang lagi kuliah master ini, diharapkan mampu meningkatkan SDM mengajar yang nantinya akan memberi efek bagi kemajuan SDM di daerah.
“Dengan cara kerjasama ini dan membantu Politeknik Negeri Nusa Utara, UGM berarti sudah membantu beberapa persoalan untuk daerah di perbatasan”, imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)