YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada dan Korea Transport Institute (KOTI), Korea Selatan, Senin (26/8) menjalin kerjasama riset pengembangan tranportasi publik. Kerjasama tersebut meliputi riset keselamatan pengguna jalan raya, sistem transportasi cerdas, transportasi kereta api, logistik, penerbangan, transportasi perkotaan, transportasi umum, transportasi ekonomi, transpor basis data dan berbagai isu transportasi.
Kerjasama penelitian yang berdurasi 3 tahun ini rencananya juga melakukan pertukaran dosen, ilmuwan, pakar, dan mahasiswa. Tidak menutup kemungkinan juga dilakukan pertukaran kerjasama bahan penelitian, publikasi dan informasi ilmiah, serta penelitian bersama yang disepakati antar kedua belah pihak.
Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., mengatakan dirinya menyambut baik kerjasama bidang transportasi publik ini pasalnya bidang tranpsortasi publik kini menjadi perhatian peneliti UGM dan pemerintah yang tengah membangun infrastruktur dan moda transportasi publik yang semakin baik. “Kerjasama ini bisa mendukung program pemerintah dalam pengembangan teknologi transportasi publik,” katanya.
Menurut Pratikno, kebutuhan transportasi saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Apalagi di saat momen mudik lebaran, moda transportasi baik darat, laut dan udara dipadati penumpang yang ingin pulang kampong untuk berlebaran. “Dari jogja saja ratusan ribu mahasiswa pulang kampung saat jelang lebaran dan liburan sehingga banyak butuh trasportasi,”katanya.
Sementara di lingkungan UGM sendiri menurut Pratikno juga tengah dibangun tranportasi ramah lingkungan yang dimulai lewat pengadaan sepeda kampus. “Sudah ada 1.300 sepeda yang kita sediakan di untuk mahasiswa dan tamu,” katanya.
Pratikno berharap kerjasama bidang trapsortasi dengan KOTI bisa memberikan kontribusi tidak hanya bagi pengembangan riset akademik namun juga memberi manfaat yang luas bagi masyarakat di kedua negara. “Harapan kita riset transportasi semakin berkembang,” katanya.
Dr. Gyengchul Kim, selaku President KOTI, mengatakan kerjasama kedua perguruan tinggi mampu meningkatkan kualitas penelitian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Keduanya bisa mendapatkan pengembangan akademik yang saling menguntungkan,” katanya.
Dia menambahkan, kerjasama antara peneliti transportasi Indonesia dan Korea bisa menghasilkan karya inovatif bidang tranpsortasi publik yang bisa diadopsi oleh kebijakan pemerintah masing-masing.
Dalam penandatangan kerjasama yang dilakukan di ruang sidang pimpinan kantor pusat UGM kemarin sore, ikut hadir menyaksikan, Ketua Umum Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI), Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., dan Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. (Humas UGM/Gusto Grehenson)