YOGYAKARTA – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, akrab disapa JK, memberi wejangan kepada 10 ribu mahasiswa baru UGM, kemarin sore di halaman Grha Sabha Pramana, Selasa (3/9). Mengenakan kemeja batik warna merah, JK berdiri di atas panggung seraya menyapa ribuan mahasiswa yang memakai caping warna merah dan putih.
“Anda harus bersyukur tidak semua anak SMA yang baru lulus bisa kuliah di kampus terkenal ini. Di sini, anda menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Anda datang ke sini untuk kemajuan anda, keluarga dan kita semua,” kata JK yang disambut tepuk tangan mahasiswa yang duduk tertib mendengarkan orasi singkat pria asal Bugis ini.
Kesempatan untuk kuliah di UGM menurut JK dimanfaatkan untuk menuntut ilmu dan meningkatkan kreativitas untuk tujuan mencapai kemakmuran bangsa. “Ilmu saja tidak cukup, tapi harus juga punya semangat,” ujarnya.
Menurut JK, mahasiwa harus meniru semangat patih Gajah Mada yang terkenal dengan sumpah Palapa-nya untuk menyatukan nusantara. “Masa lalu jadi pelajaran. Yang diikuti semangatnya,” ujarnya.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini menegaskan Bangsa Indonesia telah merebut kedaulatan negaranya 68 tahun silam, lewat perjuangan heroik yang dilakukan para pejuang. Namun demikian, hingga saat ini, Indonesia belum juga mampu merebut kedaulatan di bidang pangan dan energi. “Merebut kedaulatan pangan dan energi itu tidak bisa diselesaikan lewat demo. Tapi dengan riset, kerja keras, dan kebijakan,” imbuhnya.
Semangat yang besar tidak cukup untuk membangun bangsa. Dibutuhkan kreativitas dan sikap jujur. Pasalnya, kata JK, banyak orang berlaku jujur saat ia tidak mendapatkan kesempatan, namun saat kesempatan itu datang, ia bisa mengesampingkan kejujuran. “Banyak yang jujur, tapi ketika punya kesempatan tidak bisa berlaku jujur,” tegasnya.
Menyaksikan mahasiswa menggunakan caping wana merah dan putih membentuk formasi bendera dengan tulisan Indonesia Raya, JK mengaku kagum. Perpaduan warna merah dan putih dari bendera tersebut menurutnya menggambarkan semangat Indonesia Raya. Untuk membuktikan ucapannya itu, JK kemudian meminta perwakilan mahasiswa dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Bali hingga Papua secara bergiliran untuk angkat tangan. “Bagaimanapun, Indonesia mini itu semuanya ada di sini,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)