KKN PPM UGM Unit JTM 11 yang berlokasi KKN di desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Ponorogo berhasil memanfaatkan urine sapi menjadi pupuk cair organik. Bekerjasama dengan KP4 UGM, Tim KKN PPM JTM 11 memberikan penyuluhan sekaligus praktek langsung pembuatan pupuk cair organik kepada 40 warga perwakilan masyarakat dari 4 dusun di Pudak Wetan.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA yang ikut turun langsung memandu pembuatan pupuk cair organik, mengatakan masyarakat Pudak Wetan yang mayoritas petani dan peternak ruminansia merupakan masyarakat yang memiliki potensi besar penghasil pupuk cair. Feses dari ternak selama ini sudah dimanfaatkan menjadi biogas, namun untuk urin masyarakat belum mampu memanfaatkan.
“Urin dengan pengolahan sederhana sesungguhnya dapat diubah menjadi pupuk cair yang nilainya lebih tinggi”, ujar Ali Agus menjelaskan hasil-hasil KKN, di Fakultas Peternakan UGM, Kamis (5/9).
Ali Agus mengatakan urin yang selama ini dianggap limbah sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair yang kualitasnya dapat diandalkan untuk menggantikan pupuk kimia. Pupuk organik cair ini memiliki kandungan unsur hara yang lebih lengkap dinading pupuk kimia.
Pembuatan pupuk cair dapat dilakukan dengan cara sederhana. Teknologi pembuatan pupuk cair berbahan dasar urin sangat mudah, murah dan memberi banyak manfaat bagi petani dan peternak. Pupuk cair dibuat dengan bahan dasar urin, feses, starter, molasses dan air.
Untuk menghasilkan pupuk cair sebanyak 80 liter, dibutuhkan urin sebanyak 40 liter dicampur sedikit feses, 2 buah nanas sebagai sumber bakteri, molasses 2 liter sebagai sumber makanan bakteri dan air 35 liter. Urin dan feses ditaruh di satu drum plastik sedangkan nanas, molasses dan air dicampur dalam drum yang berbeda. “Kedua drum diperam selama 2 minggu dan diaduk setiap hari, dua minggu kemudian baru dicampur, diperam 1 minggu dan pupuk cair sudah siap digunakan”, kata Ali Agus.
Dengan tema pokok KKN “Pemberian Suplementasi HQFS Pada Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Sumber Rejeki Desa Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur”, masyarakat merasa puas sekaligus antusias dengan pembuatan pupuk cair oleh mahasiswa KKN PPM UGM. Katemin, salah satu warga yang menjadi peserta penyuluhan mengungkapkan dengan pembuatan pupuk cair tentu mengurangi limbah dan dapat mengurangi biaya petani dalam membeli pupuk kimia.
”Saya berharap, semoga dengan adanya pendampingan dari KKN PPM JTM 011 UGM, pengolahan limbah ini dapat terus berkembang dan tidak behenti di tengah jalan”, ungkap Katemin. (Humas UGM/ Agung)