Pantai Baru di Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul merupakan salah satu pantai muda yang muncul di Yogyakarta. Meskipun tergolong pantai yang belakangan muncul keberadaan Pantai Baru sudah menyedot perhatian wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Maka, tidak heran jika pada hari libur kawasan Pantai Baru banyak dikunjungi para wisatawan.
Pantai yang memiliki panjang sekitar 4000 m tersebut menyajikan pemandangan pantai yang teduh, luas, bersih serta nyaman sehingga cocok untuk bersantai bersama keluarga. Selain itu, para wisatawan juga akan dipuaskan seleranya dengan sajian seafood maupun makanan laut lainnya.
Menurut Ketua Kelompok Kegiatan Pantai Baru, H. Jumali, sejak dibuka tahun 2010 sampai saat ini sudah ada 82 warung di sana. Awalnya, tidak mudah untuk mengembangkan Pantai Baru dengan melihat para pelaku usaha yang sebelumnya bekerja sebagai petani atau peternak.
“Dasar mereka khan petani dan peternak kemudian beralih ke wirausaha. Jadi dasar-dasar kewirausahaan itu belum ada,”kata Jumali pada acara pembukaan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Penguatan Kemandirian Kelompok Usaha Perempuan di Kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) Pantai Baru, Bantul kerjasama LPPM-Jurusan Sosiologi, FISIPOL UGM, Jumat (5/9).
Jumali menambahkan jumlah pelaku usaha warung kuliner yang banyak dikelola oleh kalangan perempuan ini akan terus bertambah. Konsep penataan Pantai Baru, kata Jumali, mensinergikan beberapa potensi yang ada, seperti pembangkit listrik tenaga hibrid sebagai wisata pendidikan, biogas, kuliner, dan pantai. Untuk itu kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak, seperti UGM, sangat dibutuhkan untuk memajukan Pantai Baru.
“Yang masih terpikirkan adalah pengembangan agrowisata di sisi utara pantai. Maka, kita senang UGM bisa ikut mendampingi pelaku usaha di sini,”katanya.
Sementara itu Koordinator Kegiatan dari Jurusan Sosiologi UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan telah dirintis sejak tahun 2011. Kelompok pelaku usaha perempuan menjadi sasaran kegiatan agar mereka menjadi lebih mandiri. Berbagai pelatihan seperti manajemen keuangan, kelembagaan hingga pengemasan olahan kuliner telah disiapkan.
“Prinsipnya adalah penguatan baik di bidang informasi, data maupun SDM,”kata Derajad.
Wakil Ketua Bidang Pengabdian LPPM UGM, Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D didampingi Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat dan DERU UGM, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum berharap agar pelaku usaha di Pantai Baru lebih memperhatikan pemasaran dan pengemasan produk-produk kuliner yang dihasilkan supaya lebih laku.
Irfan menambahkan selain penguatan kelompok usaha perempuan di Pantai Baru, UGM nantinya juga akan terjun melalui mahasiswa KKN serta pengelolaan kawasan tangguh bencana.
“UGM dengan KKN maupun program tanggap bencana dari DERU (Disaster Response Unit) siap mendukung program-program penguatan semacam ini,”tegas Irfan (Humas UGM/Satria AN)