Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc menegaskan arti penting museum sebagai media pembelajaran serta inspirasi seperti halnya perpustakaan. Dengan museum maka masyarakat bisa melihat prestasi dan kemajuan bangsa Indonesia di masa lalu sehingga bisa mewujudkannya kembali di masa sekarang.
“Museum tidak kalah penting seperti halnya perpustakaan yang banyak memberikan inspirasi bagi Indonesia,”kata Pratikno dalam pembukaan Festival Museum 2013 “Goes to Campus” di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM, Minggu (8/9) sore.
Pratikno menambahkan UGM juga memberikan perhatian cukup besar terhadap eksistensi museum. Terbukti dengan hadirnya museum pusat UGM yang akan bersinergi dan memonitor museum-museum yang telah ada sebelumnya, seperti museum peta, museum Biologi, dan museum kayu.
Rektor menjelaskan bahwa Festival Museum 2013 ini seiring dengan rangkaian dies natalis UGM yang nantinya akan mengangkat tema Mengabdikan IPTEK dan Seni Untuk Kedaulatan Indonesia. Terkait dengan kedaulatan, Prof. Pratikno mengaku prihatin karena saat ini Indonesia masih banyak bergantung dari bangsa lain.
“Masyarakat sehari-hari makan tempe tapi kedelainya masih berasal dari Amerika. Dengan kebesaran bangsa di masa lalu melalui museum ini generasi muda harus semakin banyak belajar dan berprestasi,”pesan Pratikno.
Sementara itu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec berharap agar generasi muda khususnya mahasiswa bisa semakin mencintai museum. Sri Sultan menilai peran museum masih redup layaknya sebuah bangunan yang mati.
“Padahal, selain punya nilai tangible (bendawi) museum juga punya nilai intangible (non bendawi) seperti pengetahuan dan budaya yang bermakna luhur,”kata Sultan.
Untuk itu ke depan keberadaan museum harus terus didorong baik sebagai media pembelajaran maupun rekreasi masyarakat. Sri Sultan juga berharap melalui festival museum gerakan nasional cinta museum akan tercapai.
Festival Museum 2013 yang mengambil tema Pemaknaan Masa Lalu Untuk Membangun Karakter Bangsa berlangsung dari 8-13 September 2013. Peserta festival museum terdiri dari 33 anggota museum di DIY serta beberapa dari luar kota, seperti Jakarta, Sumatera, Jawa Barat maupun Jawa Timur. Pembukaan Festival Museum 2013 ditandai dengan karnaval yang dimulai dari UNY hingga PKKH UGM. Di akhir pembukaan juga dilakukan prosesi penandatanganan pencanangan tekad museum sebagai perekat budaya nusantara oleh Gubernur DIY, Barahmus, dan Rektor (Humas UGM/Satria AN)