Keberadaan koperasi pada suatu wilayah dengan pola persebaran mengikuti karakteristik wilayah yang berkaitan dengan lokasi dan rencana tata ruang wilayah secara komprehensif berpengaruh terhadap tingkat perkembangan koperasi dan perekonomian masyarakat. Seperti keberadaan koperasi di Kota Gorontalo, koperasi didaerah ini memperlihatkan sebaran yang tidak merata pada setiap kecamatan.
Karena itu, pola sebaran koperasi di Kota Gorontalo membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah sehingga penyebarannya dapat merata. Sebab peran dan prospek perkembangan koperasi di daerah ini, sangat penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini terlihat dengan adanya program pemerintah untuk membangun perekonomian masyarakat, antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia, penciptaan iklim kondusif, bantuan langsung, dan perkreditan.
“Dalam konteks pembangunan wilayah, program pemerintah dimaksud mestinya dilaksanakan secara transparan, penuh kompetisi dan berorientasi pada masyarakat sehingga tercapai kesejahteraan kepada anggota koperasi”, ujar Drs. Usman Moonti, M.si, dosen Universitas Negeri Gorontalo di Sekolah Pascasarjana UGM, Sabtu (7/9) saat menempuh ujian terbuka Program Doktor Bidang Ilmu Geografi.
Menurut Usman Moonti, koperasi di Kota Gorontalo hingga saat ini masih menjadi harapan anggota masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Jumlah koperasi di Kota Gorontalo mencapai 231 unit, dengan rincian 57 unit koperasi maju, 38 unit koperasi berkembang dan 136 unit koperasi stagnan. “Penelitian ini tentu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan informasi bagi pemerintah daerah, sehubungan dengan perekonomian masyarakat di Kota Gorontalo sebagai dasar pemikiran dalam mengembangkan koperasi dan perbaikan infrastruktur koperasi melalui peningkatan peran pengurus, anggota dan masyarakat sebagai implikasi kemajuan koperasi”, papar Usman Moonti didampingi promotor Prof. Dr. Hadi Sabari Yunus, MA dan ko-promotor Dr. Lutfhi Muta’ali, ST, MT.
Dengan pendekatan spasial dan ekologi, penelitian Usman menyimpulkan faktor jalan utama yang memudahkan anggota berkunjung ke koperasi, menjadikan sebaran koperasi di Kota Gorontalo tidak merata pada setiap kecamatan dan hanya mengelompok di pusat kota. Meski begitu, koperasi di kota ini tetap menjadi kebanggaan karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan masyarakat mendapat pelayanan yang baik.
“Perkembangan koperasi di Kota Gorontalo terus mengalmi peningkatan, hal itu dapat dilihat dari tingkat perkembangan jumlah koperasi, jumlah omset, perkembangan aset koperasi, perkembangan jumlah modal sendiri dan modal luar koperasi yang mengalami peningkatan, perkembangan jumlah Sisa Hasil usaha, serta adanya pengelolaan keuangan koperasi yang dilakukan secara transparan kepada anggota”, ungkapnya saat mempertahankan desertasi “Peran dan Prospek Perkembangan Koperasi Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kota Gorontalo”. (Humas UGM/ Agung).