UGM dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI bersinergi dalam mendistribusikan ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitian dari kampus. Bentuk kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc dengan Direktur Utama LPP TVRI, Dr. H. Farhat Syukri, S.E., M.Si di R. Majelis Guru Besar UGM, Senin (9/9).
Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno menyambut baik kerja sama yang dijalin. Hal ini sejalan dengan prioritas UGM untuk mendistribusikan produk-produk pengetahuan yang dihasilkan kepada masyarakat. Pratikno menjelaskan bahwa UGM sebagai lembaga riset telah banyak menghasilkan produk-produk pengetahuan namun belum maksimal dalam pendistribusiannya kepada masyarakat.
“Energi kita banyak digunakan untuk memproduksi pengetahuan namun perlu dipikirkan pula supaya bisa sampai dan bermanfaat kepada masyarakat,”papar Pratikno.
Pratikno menambahkan bahwa prioritas distribusi pengetahuan melalui lulusan UGM diharapkan bisa sampai kepada kalangan industri, civitas akademika, masyarakat serta ikut mempengaruhi kebijakan yang dibuat pemerintah. Produk-produk pengetahuan yang telah dikemas, kata Pratikno, juga melibatkan mahasiswa seperti pada kegiatan KKN.
“Produksi mahasiswa KKN di Raja Ampat misalnya terdokumentasi cukup bagus dalam bentuk buku,”tuturnya.
Berbagai capaian dan produksi ilmu pengetahuan ini sejalan dengan visi UGM yang mengakar kuat dan menjulang tinggi. UGM fokus pada capaian-capaian prestasi nasional maupun dunia tanpa meninggalkan jati diri bangsa yang akan selalu mengakar kuat. Rektor memberikan contoh keikutsertaan UGM pada festival museum 2013 di PKKH UGM.
Sementara itu Direktur Utama LPP TVRI, Dr. H. Farhat Syukri, S.E., M.Si menyambut baik kerja sama dengan UGM. Farhat menegaskan visi dan misi TVRI yang berbeda ketika jaman Orde Baru dengan saat ini. “Kondisi saaat ini kita punya ruang gerak yang lebih untuk acara-acara publik,”kata Farhat.
Khusus TVRI Yogyakarta, menurut Farhat selama ini cukup mendapat tempat di hati masyarakat. Bahkan, ratingnya di atas beberapa tv swasta. Siaran pedesaan dan budaya mendapat apresiasi cukup tinggi oleh masyarakat Yogyakarta.
“Nanti bisa kita sediakan waktu misalnya 30 menit atau 1 jam per minggu yang mengulas hasil-hasil penelitian dari UGM. Saat ini kita sudah punya acara Sang Penemu,”urainya (Humas UGM/Satria AN)