Peran Faith-Based Organization (FBOs) atau organisasi kemanusiaan berbasis agama mempunyai peran yang cukup strategis pada misi-misi kemanusiaan di dunia. Meskipun berbasis agama Kristen, World Vision dalam menjalankan misi kemanusiaan organisasi ini tidak meninggalkan faktor pendekatan budaya. Regional Vice President South Asia & Pacific World Vision International, Trihadi Saptoadi menuturkan masalah kemiskinan, anak-anak dan pembangunan adalah beberapa fokus pelayanan yang telah mereka lakukan.
“Masalah kemiskinan merupakan persoalan pokok yang menjadi fokus pelayanan kita,”papar Trihadi, pada Seminar Humanitarian Faith Based Organization (FBOs) in Indonesia: Nexus Between Cultural Proximity and Humanitarian Space, Rabu (11/9) di R. Seminar Timur Fisipol UGM.
Trihadi menegaskan bahwa organisasi ini adalah lembaga non pemerintah yang melayani semua orang tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras, budaya dan antar golongan. Saat ini World Vision sudah hadir pada 100 negara di dunia.
“Tiap lembaga ada segmen, target maupun strategi namun tetap mengedepankan sisi kemanusiaan,”imbuhnya.
Senada dengan itu Vice Chair Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Dr. Rahmawati Husein menjelaskan bahwa selama ini Muhammadiyah melalui lembaga manajemen penanggulangan bencana yang dimiliki telah banyak berkiprah pada kegiatan kemanusiaan di Indonesia. Kiprah Muhammadiyah di bidang kemanusiaan selama ini karena didukung oleh sumberdaya manusia, pendanaan dan jaringan yang dimiliki.
“Kita juga sudah punya jaringan yang bergerak di bidang pendidikan maupun kesehatan,”kata Rahmawati.
Muhammadiyah juga telah banyak melakukan misi kemanusiaan dengan melibatkan organisasi maupun lembaga dengan latar belakang agama atau aktivitas yang berbeda namun tetap dalam ranah kebersamaan. “Kadangkala muncul rasa curiga dari anggota ketika kolaborasi dengan lembaga kemanusiaan yang berbeda basis ideologi. Itu harus ditepis karena justru akan menjadi kekuatan bagi kita,”katanya.
Sementara itu peneliti dari The Institute of International Studies, Rizal menegaskan bahwa kegiatan organisasi kemanusiaan berbasis agama dalam menjalankan misinya diharapkan tetap mengedepankan prinsip-prinsip persamaan hak, keadilan dan netralitas (Humas UGM/Satria AN)