Sejalan dengan komitmen Fakultas Geografi untuk menjadi leading institution dalam kerjasama international di wilayah Asia Tenggara, maka Fakultas Geografi UGM bersama-sama dengan Cologne University of Applied Science (CUAS), Cologne, Jerman menginisiasi konsorsium baru dalam pengurangan risiko bencana di wilayah Asia Tenggara dan wilayah sekitarnya dengan melibatkan 10 negara di Asia Tenggara (Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia, Laos) Asia Selatan (Bangladesh, Nepal), Amerika Latin (Brazil), Timur Tengah (Mesir) maupun negara di Eropa sebagai salah satu negara donor (Jerman).
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri, Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko menjelaskan bahwa perintisan konsorsium baru dalam pengurangan risiko bencana di Asia Tenggara lahir dari program CNRD network (Center for Natural Resources and Development) yang merupakan jaringan 11 universitas di 10 negara (Indonesia, Vietnam, Nepal, Jerman, Mozambique, Mesir, Yordania, Mexico, Chile, dan Brazil) yang dibiayai oleh DAAD (German Academic Exchange Service) dan Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, Jerman.
“CNRD ini merupakan program 5 tahunan dalam bidang pengelolaan sumberdaya alam,”kata Danang, Senin (16/).
Ia menambahkan sejak tahun 2009 sejumlah 15 mahasiswa Fakultas Geografi UGM mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di negara-negara partner. Selain itu, Prof. Dr. Junun Sartohadi, M.Sc. terpilih menjadi profesor tamu di CUAS selama 1 tahun (2011 – 2012) serta sejumlah 5 staf pengajar berkesempatan menjadi dosen tamu di beberapa negara partner. Inisiasi konsorsium ini kemudian diwujudkan dalam workshop internasional, 9-13 September lalu. Poin penting dalam workshop tersebut yaitu mendesain beberapa exit strategy yang perlu ditempuh baik dalam melebarkan jaringan yang ada baik dari sisi partners, dari sisi aktivitas maupun dari sisi keberlanjutan. Dari 11 partner dari 10 negara, dalam workshop ini CNRD memperlebar jaringan menjadi 16 negara termasuk di wilayah Asia Tenggara.
“Outputnya bagaimana mengembangkan kerjasama dalam bidang Ecosystem-based Disaster Risk Reduction yang dikembangkan dalam framework kerjasama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan mendasarkan pada bidang keahlian dari anggota jejaring tersebut,”urai Danang.
Rektor UGM yang membuka workshop saat itu menekankan bahwa UGM sebagai universitas tertua di Indonesia merupakan universitas yang paling komprehensif dalam memberikan solusi permasalahan bangsa khususnya dalam pengurangan risiko bencana. UGM memberikan kontribusi signifikan dalam pengurangan risiko bencana melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air.
“Melalui program Kuliah Kerja Nyata, UGM telah berkontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat,”kata Pratikno (Humas UGM/Satria AN)