Sebanyak empat belas mahasiswa dari Amerika Serikat (AS) yang tergabung dalam program School of International Training Study Abroad Indonesia berkunjung ke Museum UGM, Selasa (17/9). Kunjungan mereka ke Museum UGM merupakan salah satu kegiatan kerjasama dengan Fakultas Filsafat UGM selama dua minggu. Empat belas mahasiswa Amerika Serikat ini berasal dari berbagai jurusan yang kebanyakan di bidang seni, agama, dan sosial.
Koordinator Tim Museum UGM, Widodo Usman, S.T.P., M.Sc menuturkan dari hari ke hari Museum UGM banyak dikunjungi masyarakat, mahasiswa, serta siswa sekolah dari SD hingga SMA. Selain dari AS, banyak mahasiswa asing lainnya, seperti dari Afrika, Belgia serta Jepang telah berkunjung ke Museum UGM.
“Bukan hanya Amerika ini. Sebelumnya ada yang berasal dari Jepang, Belgia maupun Afrika,”kata Widodo di sela-sela menerima kunjungan.
Ia menambahkan antusiasme masyarakat khususnya mahasiswa yang berkunjung ke Museum UGM cukup tinggi. Hal ini disebabkan Museum UGM memiliki karakteristik yang berbeda dengan museum dari perguruan tinggi lainnya. Museum UGM lebih banyak menampilkan sejarah, tokoh-tokoh UGM, serta kontribusi tokoh melalui teknologi yang dihasilkan.
“Ada kampus yang punya museum fokus pada pendidikan atau tambang. Tapi kita punya spesifikasi lain dan membuat ingin tahu masyarakat,”imbuhnya.
Saat ini pengelola Museum UGM juga tengah menjajaki kerja sama dengan KOPMA UGM maupun Dharma Wanita untuk melengkapi fasilitas museum, seperti dengan souvernir maupun makanan serta minuman.
Sementara itu menurut salah mahasiswa dari AS, Made Zoey mengaku gembira bisa berkunjung ke Museum UGM. Banyak informasi dan pengetahuan baru yang diperolehnya dari Museum UGM.
“Koleksi fotonya bagus-bagus. Akan lebih menarik kalau bahasa pada foto dan poster ditambah bahasa Inggris sehingga mudah kita mengerti,”kata Zoey (Humas UGM/Satria AN)