UGM, Universit of Oslo (Uio), dan University of Agder (UiA) melakukan kerjasama riset tentang kesejahteraan sosial dan demokrasi Indonesia. Riset yang dilakukan mengangkat tema besar Popular Control and Effective Welfarism (PACER) dan dibagi kedalam dua kelompok riset yaitu Power Welfare and Democray (PWD) dan In Search of Balance (ISB).
Dr. Pudjo Semedi, steering committee ISB menyebutkan kelompok ISB bekerjasama dengan UiA melakukan riset dalam upaya memahami keseimbangan peran negara, pasar, dan masyarakat dalam upaya penciptaan negara kesejahteraan. Selain itu, kegiatan dalam kelompok ini mendidik mahasiswa program master, doktoral, dan post-doktoral yang sesuai dengan tujuan riset.
“UGM dan UiA telah menyusun skema akademik dan administratif agar menghasilkan efisiensi dan kualitas riset serta publikasi internasional melalui skema kompetitif paket riset post-doktoral, beasiswa doktoral, dan master,” jelas Dekan FIB UGM ini, Selasa (17/9) di sela-sela Annual Board Meeting Norway proyek PACER di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM.
Dalam pelaksanaannya disampaikan Pudjo, program ISB melibatkan akademisi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas ISIPOL.
Sementara Prof. Purwo Santoso, steering committee kelompok riset PWD menyebutkan dalam kelompok ini para peneliti akan melakukan proses penilaian terhadap demokrasi di Indonesia.
“Seperti kita ketahui Norwegia merupakan negara yang mapan, damai dengan tingkat kesejahteraan tinggi. Jadi kita belajar dari Norwegia tentang demokrasi dan kesejahteraan,”ungkapnya.
Riset dilakukan melibatkan 18 perguruan tinggi di daerah dan 24 LSM yang bergerak di bidang demokrasi di seluruh wilayah Indonesia dan bekerjasama dengan UiO. “Survei dilakukan bekerjasma dengan para aktivis di bidang demokrasi dan sejumlah universitas lain di Indonesia,” tutur Guru Besar FISIPOL ini.
Marianne Damhaug, Minister Consellor Kedubes Norwegia di Jakarta menambahkan melalui kerjasama dengan UGM ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi Norwegia untuk dapat menjalin kerjasama dengan uiversitas lain di Indoensia.
Sebelumnya Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peneliti yang tergabung dalam konsorsium yang menyatukan UGM, University of Oslo, dan University of Adger yang telah mendedikasikan diri melaksanakan proyek PACER dan telah menunjukkan keberhasilan jangka panjang di tahun pertama. Melalui PACER akademisi dari Indonesia dan Norwegia saling bekerjasama dan saling mengenal dengan lebih baik.
“Proyek ini menjadi media strategis untuk memperkuat tradisi kerjasama antar UGM, University of Oslo, dan University of Adger,” kata Rektor.
Kerjasama proyek PACER telah disepakati pada 28 November 2012 silam. Adapun kerjasama akan dilaksanakan hingga 2017 mendatang dan mendapatkan bantuan dana penelitian dari Kementrian Luar Negeri Norwegia sebesar Rp. 58 Miliar. (Humas UGM/Ika)