YOGYAKARTA – Konservasi tidak selalu identik dengan biaya. Pasalnya tujuan konservasi diarahkan pada perlindungan dan pemanfaatan. Semakin banyak sumber daya alam dan lingkungan hidup yang dikonversi maka semakin besar peluang untuk mendapatkan nilai-nialai dari fungsi ekologi, fungsi ekonomi dan fungsi sosial. “Selama ini pelaku pembangunan memiliki konsep bahwa konservasi tidak dikaitkan dengan bisnis bahkan mengangggap konservasi butuh cost untuk melestarikan,” kata Guru Besar Fakultas Kehutanan Prof. Dr. Chafid fandeli dalam bedah buku hasil karyanya ‘Bisnis Konservasi, Pendekatan Baru’, di plaza Gamapress, Selasa (17/9).
Menurut Chafid, Indonesia memiliki potensi lingkungan konservasi yang bisa disulap sebagai sumber bisnis karena memiliki hutan, sungai, danau dan laut yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dan membuka peluang bisnis baru. Namun karena konservasi ini belum dikemas secara baik sehingga belum mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. “Di Afrika masuk taman nasional bisa mendapai ribuan dollar,” ujarnya
Faktor kunci bisnis konservasi menurut Chafid adalah inovasi dan kreativitas.. Umumnya produk yang dihasilkan dari bisnis konservasi bersifat spesifik, langka, otensistitas tinggi, unik, dihasilkan pada saat tertentu dan besifat terbatas. Oleh karenanya, produk ekosistem seperti rawa, hutan, sungai, danau dan pesisir yang pemanfaatannya secara menyeluruh yang beranekaragam. “Semua fungsi dimanfaatkans ecara optimal,” ujarnya.
Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM Dr. M. Baiquni, M.A yang menjadi pembahas buku tersebut mengatakan bisnis konservasi memang sangat sesuai dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman ekosistem, kemajemukan budaya sehingga menyimpan peluang yang sangt besar. Bisnis konservasi tersebut diantaranya bidang kehutanan, keanekaragaman hayati taman nasional, bisnis kebun raya, perdagangan karbon, usaha pariwisata alam, bisnis bioetenol dan pemanftaan limbah biomasssa hingga bisnis pengadaaan bibit tanaman. (Humas UGM/Gusti Grehenson)