Enam topik menarik dipresentasikan mahasiswa asing dalam program Network on Humanitarian Assistance (NOHA), di Fisipol UGM, Jum’at (20/9). Topik-topik yang dibahas antara lain Peran Lembaga Bantuan untuk Emergency Medis karena Migrasi Besar-besaran akibat Climate Change, Manajeman Bantuan Terkait Korban Manusia Dalam Bencana dan Keberlanjutan dan Efektivitas Intervensi Kemanusiaan dan Perkembangan Psikologis Pasca Bencana.
Di presentasikan pula terkait Pengurangan Risiko Bencana, Pemberdayaan Lembaga Dalam Bencana, Evaluasi Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah-Sekolah di Jogja, Pengurangan Resiko Bencana dan Pemulihan Oleh Komunitas serta Jaminan Keberlanjutan Program Resiko Bencana. Keenam topik tersebut dipresentasikan Karolin Ettener, Charlotte Sielicki, Bjoern Kluever (Jerman), Nazahin Bagherzadeh, Matthew Grotheer (Amerika), Maria Agni Ellina (Greek) dan Maria Agustina del Valle Flores (Argentina).
Menurut Tri Mulyasari. M.Sc, Project Manager for Academic Exchange Program on Humanitarian Action, IIS, Fisipol UGM, ketujuh mahasiswa asing merupakan mahasiswa tingkat master berasal dari Bochum University dan Grooningen University. Mereka telah tinggal di Yogya selama tiga bulan untuk melakukan penelitian.
“Ini merupakan presentasi akhir dari hasil riset mereka dalam program NOHA, dan nantinya akan dilanjutkan untuk menyelesaikan studi masternya”, katanya.
Tri menuturkan banyak pilihan perguruan tinggi di dunia untuk melakukan riset, namun mahasiswa asing program NOHA lebih memilih UGM. UGM dinilai lebih komprehensif dalam bidang ilmu.
“Karena UGM memiliki 18 fakultas dan sekolah Pascasarjana. Bagi mahasiswa UGM tentu bisa mengambil pengetahuan dan pengalaman dari mereka. Karena selama melakukan penelitian disini, mereka menghadapi hambatan dan tantangan terutama dalam soal bahasa”, imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)