YOGYAKARTA – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM menjalin kerjasama dengan 25 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Penandatanganan memorandum of agreement (MOA) bidang pengembangan sumber daya manusia ini dilakukan oleh Dekan FEB dengan 24 Dirut/Direktur BUMN seperti Pertamina, Perum Perhutani, Pupuk Kaltim, Telkom, Perkebunan Nusantran II, III, V, IX, X, dan XII, Pupuk Sriwidjaya, Petrokimia Gresik, Perum Bulog, Bukit Asam, dan Pupuk Kujang, ASDP, Petrokimia gresik, Semen Indonesia dan Aneka tambang.
Dekan FEB UGM, Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D., mengatakan kegiatan kerjasama ini diinisiasi dan difasilitasi oleh alumni angkatan 85 FE UGM yang menjadi salah satu deputi di Kementerian BUMN dengan mengajak 25 BUMN untuk memberikan perhatian bagi pengembangan SDM dalam rangka peningkatan kemampuan daya saing BUMN. “Para alumni tahu proses kepemimpinan bisnis sehingga seseorang bisa menjadi CEO. Sehingga mereka memahami kurikulum apa yang perlu di tingkatkan. Saya kira ini kebutuhan bisnis global, agar perguruan tinggi tidak terjebak pada pemikiran tradisional, ,” kata Wihana kepada wartawan usai penandatanganan MOA dengan BUMN di FEB UGM, Sabtu (21/9).
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan bisnis dilakukan dengan menimba pengalaman langsung lewat kegiatan magang di BUMN. Selain itu juga dilakukan program CEO class mentoring, CEO talk, Professorship, kolaborasi riset, pengembangan kepemimpinan, konsultasi, dan pelatihan skill.
Deputi Bidang Usaha Industri Primer, Kementerian BUMN, Muhammad Zamkhani, mengatakan ide untuk melakukan kerjasama FEB dengan 25 BUMN tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi BUMN dan FEB dalam memanfaatkan peluang kerjasama yang saling memberikan manfaat satu sama lain. “Idenya sederhana, bagaimana mahasiswa menjelang lulus,bisa magang di BUMN. Magang bagi mahasiswa menjadi hal yang penting dalam dunia yang nyata. Bagi BUMN, mereka juga membutuhkan lulusan terbaik,” katanya.
Selain magang, kata Zamkhani, mahasiswa juga mendapat pengalaman lewat kuliah langsung dari CEO BUMN. “Saat saya sekolah S2 di luar negeri, banyak CEO yang mengajar. Kita mengajak teman di BUMN juga bisa berbagi pengetahuan bidang gas, perkebunan, pertanian, yang bisa memunculkan inspirasi mahasiswa ke depan mau kemana,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., menyambut baik terlaksananya kerjasama tersebut yang menurutnya sebagai kerjasama strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang usaha industrialisasi.
Dosen FEB UGM, Dr. Anggito Abimayu mengatakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia tidak bisa didapatkan hasilnya dalam tempo 1-2 tahun namun didapatkan manfaatnya setelah 5-10 tahun mendatang. Ia sependapat jika BUMN merekrut dan memantau langsung calon lulusan terbaik. Ia beralasan, banyak anak muda mayoritas bekerja di bidang keuangan karena tidak diberi kesempatan untuk masuk ke BUMN. “Jadi tidak salah BUMN melakukan investasi pendidikan dengan merekrut lulusan terbaik bekerja di BUMN,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)