JAKARTA – Universitas Gadjah Mada dan Pemprov DKI jalin kerjasama untuk mengatasi berbagai persoalan DKI Jakarta mengenai peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer, pengentasan penurunan muka air tanah, mengembangkan industri pengolahan sampah, dan revitalisasi ruang terbuka hijau. Hal itu mengemuka usai penandatanganan kerjasama yang ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Gubernur DKI Ir. Joko Widodo di komplek Balaikota Pemprov DKI, Selasa (24/9).
Kepada Wartawan, Pratikno mengatakan tujuan kerjasama UGM dengan Pemerintah Provinsi DKI dilakukan agar UGM bisa menularkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk dimanfaatkan masyarakat yang lebih luas. Kerjasama tersebut menurutnya bukan hanya mendukung program kerja Pemda DKI tapi menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan inovasi ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari perguruan tinggi. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah memberi kesempatan bagi UGM untuk mengaplikasikan ilmunya,” katanya.
Pratikno menjelaskan beberapa usulan hasil inovasi yang ditawarkan UGM kepada Pemprov DKI diantaranya pemanfaatan teknologi sumur injeksi untuk mengatasi penurunan muka air tanah, pengembangan industri pengolahan sampah organik jadi biogas, layanan kesehatan primer, layanan kesehatan mental anak dan remaja, serta revitalisasi ruang hijau.
Beberapa program tersebut menurut Pratikno sudah dijalankan pemerintah DKI namun ada beberapa usulan inovasi yang benar-benar belum sepenuhnya dijalankan. Namun Pratikno optimis beberapa usulan program yang ditawarkan tersebut bisa mengatasi permasalahan DKI dalam waktu singkat. “Untuk permasalahan jangka menengah bisa diselesaikan dalam waktu singkat,” katanya.
Ditanya mengenai usulan program peningkatan kualitas layanan kesehatan primer, Pratikno menjelaskan UGM mengusulkan agar pemerintah DKI melaksanakan peningkatan layanan kesehatan primer terutama di tingkat puskesmas dengan meningkatkan kompetensi spesialisasi dokter. “Tujuannya agar ada layanan dokter spesialis puskesmas,” katanya
Pratikno berharap semua usulan kerjasama yang ditawarkan UGM tersebut bermanfaat untuk meningkatkan pembangunan dan dapat dirasakan oleh masyarakat. “Peningkatan pembangunan, hasilnya bisa sampai ke masyarakat,” ujarnya.
Gubernur DKI Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, mengatakan kerjasama dengan UGM tersebut memang sangat diperlukan oleh pemerintah DKI apalagi saat ini menurutnya DKI butuh kerjasama yang kongkrit. ”Kita memang butuh kerjasama yang konkrit seperti injeksi air tanah paling dalam, kebutuhan ruang terbuka hijau yang terkonsep dengan baik. Jika DKI polusinya gede seharusnya yang ditanam tanaman yang bisa menyerap polutan, contohnya tanaman tanjung,” kata alumnus Kehutanan UGM.
Menanggapi usulan UGM mengenai program pengolahan sampah organik menjadi biogas, menurut Jokowi dirinya sangat setuju. Pasalnya saat ini penanganan sampah hanya sebatas membakar sampah di lokasi pembuangan. Terkait usulan program revitalisasi dan penambahan ruang terbuka hijau, Jokowi mengakui selama ini memang jenis tanaman yang ditanam dipilih asal tanaman tersebut lebih mudah dipelihara dan tumbuh lebih cepat. Padahal seharusnya yang ditanam bisa menyerap polusi sebanyak-banyaknya. “Bagi saya ini ada tambahan konsep yang selama ini belum terpikirkan, sekarang jadi lebih detil bisa kita pikirkan,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)