Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi pada wanita menopause. Sementara selama ini penanganan osteoporosis hanya menggunakan susu tinggi kalsium dan suplemen kalsium yang tidak efektif mengatasi osteoporosis pada kondisi menopause.
“Mengkonsumsi susu tinggi kalsium dan suplemen kalsium tidak efektif untuk mengatasi osteoporosis pada wanita menopause karena kurangnya hormon esterogen yang mempengaruhi aktivitas sel-sel yang merombak tulang (oestoklas) dengan mengambil kalsium dari tulang. Dengan begitu kalsium yang masuk ke tubuh akan sia-sia karena tidak terserap secara optimal,”urai Ragil Setia Dianingati, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, Selasa (14/9) di Kampus UGM.
Bertolak dari kenyataan itu, ia berserta Annisa Novarina Amanita Khoiril Hana dan Laaeli Muntafiah yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi UGM mengembangkan suatu formula baru yang mampu mengatasi osteoporosis pada wanita menopause. Mereka menambahkan ekstrak kulit jeruk bali sebagai tambahan dalam pembuatan susu tinggi kalsium.
Ragil menyebutkan wanita memiliki risiko tinggi terpapar osteoporosis terutama yang telah memasuki masa menopause. Data menunjukkan satu dari dua wanita berisiko menderita osteoporosis sehingga persoalan ini penting untuk segera ditangani. Pasalnya jika penyakit ini tidak ditangani secara tepat akan berakibat patah tulang yang hanya dapat disembuhkan dengan pembedahan yang membutuhkan biaya besar.
“Sebenarnya dalam kulit jeruk bali mengandung senyawa fitoestrogen yaitu naringin dan hesperidin yang termasuk dalam golongan flavonoid. Keduanya memiliki sifat estrogenik yang mampu meningkatkan densitas tulang dengan mekanisme aksi menyerupai hormon estrogen,” jelasnya.
Dalam penelitian mereka melakukan uji dengan menggunakan tikus betina yang terlebih dahulu diambil ovariumnya sebagai penghasil hormon entrogen. Pada tikus yang sudah mandul ini kemudian diminumkan susu tinggi kalsium yang telah ada ekstrak kulit jeruk bali di dalamnya.
“Walaupun tidak signifikan, setelah 28 hari kepadatan tulang tikus bertambah tiga persen. Ini membuktikan bahwa kombinasi antara ekstark kulit jeruk bali dengan susu tinggi kalsium dapat meningkatkan kepadatan tulang,” tambah
Annisa Novarina.
Disebutkan Annisa, penambahan kulit jeruk bali pada susu tinggi kalsium bisa meningkatkan kepadatan tulang karena kandungan fitoestrogen dalam ekstrak kulit jeruk bali mampu menghambat kerja osteoklas. Oestoklas yang dihambat menyebabkan turunnya aktivitas perombakan tulang sehingga kepadatan tulang tetap terjaga.
Hasil penelitian para mahasiswa muda ini meruapakan terobosan baru yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi agen pencegah dan terapi untuk osteoporosis. Tidak hanya itu, penelitian yang dilakukan juga berhasil menghantarkan ketiganya meraih medali emas kategori poster dan medali perunggu kategori presentasi dalam PIMNAS di Mataram 9-13 September 2013 kemarin. (Humas UGM/Ika)