YOGYAKARTA – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat keberadaan pasar tradisional yang saat ini mulai tergusur oleh makin masifnya penetrasi dan ekspansi pasar-pasar modern. Berdasarkan hasil survei, telah terjadi penurunan omset pasar rakyat sebesar 18 persen dalam kurun waktu 8 tahun bahkan mengalami pertumbuhan negatif 8,1%. “Ada 12,6 juta pedagang pasar beserta keluarga dan karyawannya yang terancam ekonominya,” kata peneliti Pustek Puthut Indroyono yang disampaikan dalam diskusi bulanan Pustek, kamis (26/9).
Menurut Puthut, keberpihakan pemangku kepentingan dalam mendorong perbaikan struktur dan sistem ekonomi pasar tradisional sangat dibutuhkan, jika tidak, maka liberalisasi perdagangan dengan munculnya pasar modern akan mematikan sebagian pasar tradisional.
Dia tidak sependapat apabila konsep revitalisasi pasar tradisional diartikan sekedar memperbaiki bangunan fisik semata, atau menertibkan pedagang. Menurutnya, cara pandang tersebut keliru, karena kebijakan itu hanya untuk memenuhi selera konsumen yang telah mengalami pergeseran. Apalagi sampai memfasilitasi masuknya produk dari luar. Yang dibutuhkan justru sebaliknya, menjembatani akses produk lokal kepada masyarakat. “Sudah seharusnya yang diperhatikan itu produk dan pedagang yang ada di dalam pasar tradisional,” katanya.
Ia pun mengusulkan agar pemerintah dan pemangku kepentingan melakukan program pembinaan dan pelatihan bekerjasama dengan pedagang dan paguyuban pedagang. Disamping perbaikan fisik dan finansial, peningkatan kualitas SDM, modal sosial dan modal institusional.
Program yang diusulkan tersebut diakui Puthut berdasarkan hasil studi Pustek pada 15 pasar rakyat di DIY. Dari studi tersebut, ditemukan ratusan ribu pedagang memiliki tingkat pendidikan rendah. Produk yang dijual umumnya buatan pabrik yang berkualitas rendah serta inovasi lokal sangat terbatas. Lebih dari itu, masih minimnya promosi dan edukasi konsumen serta kurangnya jejaring yang menjadikan pelayanan yang disediakan ala kadarnya. “Solusi yang kita tawarkan adalah penguatan pasar tradisional melalui pembaharuan mindset, kemitraan produsen lokal dan koperasi tradisional,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting menurut Puthut, pemerintah perlu menggencarkan promosi cinta pasar tradisional melalui berbagai media publik serta inovasi layanan sehingga pasar tradisional bisa menarik banyak pelanggan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)