Untuk mempercepat kedaulatan pangan, maka tata ruang dan kebijakan pertanian harus menjadi perhatian utama pemerintah. Selain itu perlu dibentuk Badan Pangan Nasional yang berada langsung di bawah Presiden, di samping perlu digalakannya diversifikasi pangan, perluasan areal tanam (ekstensifikasi) ke lahan-lahan perkebunan, HTI, HPH, dengan pola yang disepakati.
“Untuk penataan tata ruang perlu parameter dalam menyusun tata ruang, skala prioritas dalam rencana tat ruang wilayah,”papar Dirut PTP III, Ir. Bagas Angkasa pada orasi ilmiah Dies Natalis ke-67 Fakultas Pertanian UGM, Jumat (27/9) di Auditorium Fakultas Pertanian UGM.
Mengangkat judul orasi ilmiah Tata Ruang dan Kebijakan Pertanian Untuk Percepatan Kedaulatan Pangan, Bagas mengatakan sebagai payung hukum konsep reformasi hukum agraria mendesak untuk dilakukan analisis SWOT. Dalam hal ini, yaitu peran Kementerian Kehutanan dalam hal konsep hutan kemasyarakatan, perubahan status hutan; misalnya bekas HPH, hutan konversi dll. Sangat penting, juga peran swasta yang menguasai lahan (HGU, HTI).
“Departemen lain seperti Kemendagri, Pekerjaan Umum, Bulog juga harus terus didorong untuk ikut berperan,”imbuhnya.
Di tingkat petani Bagas menilai perlu dilakukan penguatan lembaga kelompok tani, penguatan penyuluh pertanian, serta meminimalkan peran pedagang perantara. Selain itu perlu ada jaminan kesejahteraan dan kesehatan untuk para petani di Indonesia.
Sementara itu Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari, S.P., M.P., dalam laporan tahunan dies menyampaikan berbagai capaian yang telah dilakukan oleh Fakultas Pertanian baik di tingkat nasional maupun global.
Ia mencontohkan keikutsertaan Fakultas Pertanian pada program pertukaran mahasiswa Malaysia-Indonesia-Thailand (MIT) yang kini berubah menjadi AIMS (Asean International Moving Student). Pertukaran mahasiswa pascasarjana juga dilakukan ke Fakulty of Agriculture, Yamaguchi University bulan Oktober mendatang. Student Exchange Support Program juga dilakukan dari September 2013-Agustus 2014 di Yamagata University, Jepang.
Partisipasi di tingkat internasional juga dilakukan mahasiswa, seperti: The 56th International Association of Students in Agriculture and Related Sciences (IAAS) di Chili, 17 Juli-6 Agustus 2013, Looking Beyond Disaster Forum di Kobe-Jepang, 8-11 September 2013 serta Program Six University Initiative Japan-Indonesia (Humas UGM/Satria AN)