YOGYAKARTA – Sebanyak 32 Pemuda dari 8 negara perwakilan negara Asean mengikuti kegiatan Asean Youth Expo dan APEC Youth Summit Meeting di kampus UGM pada 1-4 Oktober. Pertemuan pemuda Asean dan Asia Pasifik yang diinisiasi Kemenpora RI ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo. Dihadiri Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si,
Selain pemuda dari kawasan Asean, pertemuan pemuda Asia Pasifik dalam APEC Youth Summit Meeting kali ini untuk pertama kalinya diadakan yang dihadiri peserta dari 21 negara, seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Korea, Meksiko dan Kanada. Mereka menghasilkan 7 butir resolusi sebagai rujukan dan masukan pada pemimpin negara dalam pelaksanaan program APEC ke depan. “Yang kita deklarasikan sangat praktis dan bisa dilaksanakan lewat kebijakan pemerintah,” kata Ketua Apec Youth Summit, Alexander Tio, kepada wartawan di University Club UGM, Rabu (2/10).
Rekomendasi ini, kata Tio, rencananya selain diserahkan ke pemerintah RI lewat Kemenpora juga rencananya akan disampaikan langsung pada pemimpin negara dalam pertemuan pemimpin negara APEC di Bali. “Kita akan membawa hasil rekomendasi pada pertemuan APEC di Bali,” katanya.
Hasil pemikiran para pemuda Asia Pasifik ini menurut Tio diharapkan bisa menjadi masukan kepada pemimpin negara APEC dalam mengambil rumusan kebijakan bersama. Soalnya hasil pertemuan negara APEC yang dihadiri pemimpin-pemimpin negara tersebut umumnya berlaku untuk masa 20-30 tahun mendatang. “Keputusan APEC Policy hanya dibuat oleh pemimpin negara yang rata-rata berumu 50-70 tahun. Kebijakan yang mereka buat memberikan efek bagi kita generasi muda saat ini untuk 20-30 tahun ke depan,” katanya.
Tujuh butir deklarasi pemuda APEC ini diantaranya mendorong transparansi multilateral dengan mengadopsi bea tarif perdagangan murah dan berkeadilan, memperkuat keuangan industri dari ancaman kejahatan pencucian uang. Memperluas masyarakat mendapatkan listrik dari sumber energi ramah lingkungann. Selanjutnya, pemuda juga meminta pemerintah memperkuat kerjasama perdagangan antar negara Asia pasifik dan Asean dengan mendorong kemampuan ketahanan dan keamanan pangan lewat kebijakan domestik dan kolaborasi internasional. Yang tidak kalah lebih penting, diperlukan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan membuat aturan yang lunak bagi perdagangan di kawasan Asia Pasifik.
Menanggapi hasil deklarasi tersebut, Roy Suryo, mengapresiasi hasil deklarasi pemuda memberi masukan sebagai bahan rumusan kebijakan yang nantinya dihasilkan dalam pertemuan APEC di Bali. Roy Suryo berjanji , deklarasi tersebut akan disampaikan langsung pada presiden SBY. “Apa yang ada dalam deklarasi itu akan kita sampaikan pada pemerintah. Artinya akan kita bahas sebagai rumusan bagi pertemuan APEC di Bali,” katanya. Bahkan hasil rekomendasi pemikiran para pemuda asia pasifik ini diakui Roy Suryo bisa menjadi rujukan dalam pelaksanaan kebijakan ASEAN Community 2015. (Humas UGM/Gusti Grehenson)