Tim mahasiswa UGM kembali menorehkan prestasi pada kompetisi tingkat internasional. Prestasi kali ini diraih Tim Chem-E-Car UGM yang berhasil meraih juara 1 dan 2 car performance dan juara 2 poster competition di Brisbane, Australia tanggal 1-2 Oktober 2013.
“Untuk Mobil Subali V ini meraih juara 1 dan Mobil Anjani II juara 2 untuk Car Performance serta juara 2 poster competition”, ujar M. Yantriasna Indraja, Ketua Tim Chem-E-Car di Humas UGM, Senin (7/10) menjelaskan.
Yantriasna mengungkapkan kompetisi Chem-E-Car sudah berlangsung lama sejak tahun 1993 di Amerika. UGM baru mengikuti kompetisi ini pada tahun 2010 dan beberapa kali meraih juara umum. Untuk kompetisi Chem-E-Car tingkat nasional tahun 2013 di ITS, Tim Chem-E-Car UGM mobil Subali V berhasil meraih juara 1 dan mobil Anjani II berhasil juara III.
Chem-E-Car, kata Yantriasna, merupakan suatu kompetisi pembuatan mobil inovatif berbahan alternatif yang berukuran kecil. Kompetisi Chem-E-Car memperlombakan dua kegiatan Car Performace dan Poster Competition.
“Jenis kompetisi ini mengandalkan reaksi kimia sebagai bahan bakar pendorong mobil, dari satu titik ke titik yang dituju, dan yang paling mendekati titik sasaran yang menjadi pemenang”, jelasnya.
Dijelaskan mobil karya masing-masing tim diperlombakan satu per satu pada lintasan yang telah dibuat oleh panitia sepanjang 10 s.d 30 meter. Mobil harus bisa berjalan tanpa keluar dari lintasan dengan membawa muatan tertentu.
Kata Yantriasna, Tim Chem-E-Car UGM melakukan riset untuk persiapan lomba ini selama 4 bulan. Kedua mobil buatan mahasiswa UGM ini memiliki keunikan masing-masing, terutama dilihat dari segi pemakaian bahan bakar. Mobil Subali V memanfaatkan reaksi antara Hydrogen Peroxide (H2O2) dengan Potassium lodide (KI) sehingga menghasilkan gas oksigen bertekanan yang mampu menggerakkan piston.
Sedangkan Mobil Anjani II memanfaatkan reaksi antara Sodium Hydroxide (NaOH) dengan Aluminium (AI) yang berasal dari aluminium foil sehingga menghasilkan gas H2. Gas H2 kemudian akan bereaksi dengan yang berasal dari udara di dalam suatu fuel cell sehingga menghasilkan arus listrik yang menggerakkan motor.
“Tentu kita senang dengan prestasi kalini, namun yang lebih penting Tim Chem-E-Car akan terus berkarya untuk menaruh pretasi terbaik di ajang lainnya”, terang Yantriasna.
Sang Kompiang Wirawan, ST, MT., Ph.D selaku dosen pembimbing memberi apresiasi tinggi pada Tim Chem-E-Car UGM. Ia mengatakan kompetisi Chem-E-Car merupakan lomba untuk penciptaan ide kreatif tentang energi alternatif. Dengan penggunaan rumusan kimia sebagai bahan bakar energi menjadikan lomba ini ramah lingkungan dan memberi harapan untuk solusi persoalan energi.
“Dengan pengembangan mudah-mudahan kedepan tidak lagi hanya prototipe mobil kecil, namun bisa dimanfaatkan untuk energi moda transportasi. Setelah kemenangan ini, Tim Chem-E-Car UGM diharapkan bisa menembus prestasi di Eropa dan Amerika”, katanya. (Humas UGM/ Agung)