YOGYAKARTA – Direktur Utama RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, dr. Syahrul, Sp.S (K) berhasil memperoleh derajat doktor di Fakultas Kedokteran UGM, Sabtu (19/10) setelah melewati ujian terbuka di hadapan tim penguji. Bertindak selaku promotor, Prof. Dr. dr. Samekto Wibowo, Sp.S (K), dan Ko-promotor Prof. dr. Sofia Mubarika, M.Med.Sc., Ph.D., dan Dr. Dr. Indwiani Astuti.
Hasil penelitian disertasinya yang menguji identifikasi aosiasi genetik penyebab stroke iskemik, Syahrul menegaskan polimorfisme Gly972Arg gen IRS-1 dan G2350 Gen ACE sebagai faktor risiko stroke iskemik. Bahkan berperan sebagai faktor risiko sindrom metabolik pada penderita stroke. “Adanya polimorfisme Gly972Arg gen IRS-1 pada stroke iskemik merupakan penemuan baru dalam penelitian ini,” kata dosen spesialis ilmu penyakit syaraf fakultas kedokteran Unsyiah, Banda Aceh ini.
Syahrul menambahkan, polimorfisme Gly972Arg gen IRS-1berperan sabagai faktor risiko hipertensi, resistensi insulin pada pendertita stroke iskemik. Bagi para penderita yang mengalami polimorfisme Gly972Arg gen IRS-1menurut Syahrul perlu pengawasan dan identifikasi dini, monitoring yang lebih tinggi agar dapat dilakukan pencegahan terjadinya stroke iskemik. “Identifikasi ini dapat dilakukan pada usia muda, dan jika terbukti maka diberikan pengobatan untuk pencegahan primer dari serangan stroke,” katanya.
Menurutnya, faktor genetik memang bisa memicu risiko stroke iskemik. Lewat identifikasi faktor genetik risiko stroke iskemik ini bisa diambil langkah strategi pencegahan stroke. Soalnya banyak orang yang tidak menyadari mempunyai faktor risiko stroke. “Untuk itu diperlukan upaya untuk menilai dan menentukan faktor risiko yang lebih dari satu faktor pencetus,”
Dari hasil penelitiannya, Syahrul berharap bisa membantu dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit stroke iskemik. Pasalnya stroke merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang maupun di Negara maju. “Hingga saat ini, stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian terbanyak ketiga setelah penyakit kardiovaskular dan keganasan serta penyebab terbesar kecatatan untuk waktu yang lama,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)