YOGYAKARTA – Sepuluh mahasiswa asing yang berasal dari enam perguruan tinggi Australia mengikuti kegiatan KKN PPM UGM. Enam perguruan tersebut adalah Murdoch University, Adelaide University, Melbourne University, Queensland University, Royal Melbourne Institute of Technology University dan Deakin University. Kesepuluh mahasiswa ini ditempatkan di tiga Kabupaten di DIY untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan di desa tertinggal dan pemberdayaan masyarakat lewat program pengembangan desa binaan.
Alexander Dungey, 21 Tahun, mahasiswa asal Australia ini merupakan salah satu mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan KKN PPM UGM periode gasal ini. Mahasiswa dari jurusan Development studies, Deakin University ini menuturkan keikutsertaan mengikuti kegiatan KKN setelah mendapat rekomendasi dari Deakin University. Secara kebetulan selama satu semester, Dungey tengah mengikuti program pertukaran mahasiswa Indonesia dan Australia. Di UGM, ia mengikuti program The Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) di Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, Dungey ditempatkan di salah satu desa di kabupaten Sleman. “Kita melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di daerah desa binaan,” kata perempuan yang sudah empat kali berkunjung ke Indonesia.
Selain 10 mahasiswa asing, penerjunan mahasiswa KKN PPM periode gasal ini diikuti kurang lebih 275 mahasiswa. Selain ditempatkan di DIY, mahasiswa lainnya disebar di daerah luar DIY seperti Kepulauan Seribu, Makassar, dan Muntilan. Khusus di Kepulauan Seribu, sebanyak 20 mahasiswa yang dikirim. “Mereka melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya pengurangan masalah sampah. Program ini sesuai dengan kesepakatan UGM dengan pemprov DKI,” kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, M.Sc di acara pelepasan mahasiswa KKN PPM UGM di Balairung, Senin (4/11).
Suratman menambahkan, mahasiswa perserta KKN PPM mengemban misi untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang ketahanan pangan, energi dan kewirausahaan. Tujuan utamanya mengurangi jumlah masyarakat miskin dengan cara membuka peluang usaha ekonomi baru lewat hasil inovasi mahasiswa dari berbagai displin ilmu. Oleh karena itu, kegiatan KKN di lokasi yang sama selama 3 tahun bisa memberi kesempatan kerja baru dan pengurangan angka pengangguran. “Dalam tempo 3 tahun, lokasi yang menjadi tempat kegiatan KKN bisa menjadi desa mandiri,” katanya.
Sedikitnya 12 tema yang dijalankan pada KKN PPM periode ini, yakni, program desa binaan, pengembangan pengelolaan air bersih, pengentasan desa tertinggal, pemberdayaan GAKIN untuk akses layanan kesehatan ibu dan anak, dan pemberdayaan masyarakat sekitar kampus.
Tema program selanjutnya, penanganan masalah kejadian luar biasa dengue, pemberdayaan masyarakat dalam pengurangan masalah sampah, penanganan kepindahan pengungsi korban erupsi merapi dari hunian sementara ke hunia tetap, peningkatan nasionalisme dan ketahanan pangan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)