Generasi muda memiliki posisi yang sangat strategis pada pemilu 2014 mendatang. Pada pemilu mendatang diperkirakan jumlah pemilih muda mencapai 40 persen dan 30 persennya pemilih dewasa. Dengan jumlah sekitar 70 persen itu maka pemilih muda-dewasa memiliki kekuatan yang besar untuk mensukseskan pemilu 2014.
“Anak muda adalah penentu kemenangan pada pemilu 2014 mendatang,”papar pengamat politik UGM, Ari Dwipayana pada acara KPU Goes to Campus di GSP UGM, Senin (4/11).
Meskipun demikian Ari mengakui ada sejumlah tantangan yang dihadapi generasi muda pada pemilu 2014 itu. Beberapa tantangan itu antara lain ketidakpercayaan publik kepada parpol, melemahnya kedekatan pemilih dengan parpol, tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan hingga turunnya partisipasi pemilih.
“Partisipasi pemilih dari pemilu 1999 hingga 2009 lalu mengalami penurunan. Sayangnya, parpol seakan tidak punya beban dengan minimnya tingkat partisipasi itu,”katanya.
Dengan kondisi ini Ari Dwipayana berharap agar pemilih muda memiliki sikap politik yang tegas, yaitu menolak politik pencitraan, menolak figur yang popular secara instan dan menolak praktik politik uang.
Sementara itu tokoh agama HM Jazir mengakui pelaksanaan pemilu belum maksimal khususnya pelibatan partisipasi masyarakat. Dahulu, kata Jazir, pemilu banyak melibatkan masyarakat seperti dalam penyiapan konsumsi maupun kaos. Namun, saat ini pemilu lebih seperti pemilihan ‘Idol’ dengan memasang berbagai baliho yang memuji diri mereka sendiri.
“Para caleg ini narsis karena memasang baliho maupun alat peraga lain yang memuji diri mereka sendiri,”kata Jazir.
Jazir juga yakin jika para pemilih pemula yang sudah menyalurkan hak pilihnya pada pemilu sebelumnya lebih banyak disebabkan ajakan atau dorongan rasa ingin tahu dan bukan semata-mata faktor ideologi. Ia berharap pada pemilu 2014 para pemilih muda bisa menyalurkan aspirasinya secara cerdas dan berkualitas “Yang dikejar jangan hanya partisipasi tapi juga kualitas,”katanya.
Di tempat sama komisioner KPU Pusat Arief Budiman menilai UGM punya peran yang penting dalam proses pendidikan politik menjelang pemilu 2014. Selain melalui pelatihan, pendidikan politik di kampus bisa dilakukan dengan beberapa cara termasuk melalui perkuliahan.
“Pendidikan politik bagi pemilih pemula ini penting agar kita tidak salah pilih,”kata Arif (Humas UGM/Satria AN)