Pemimpin masa kini tidak lagi menjadi dominasi kaum laki-laki. Kaum perempuan pun memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin. “Bisa dimulai dengan memimpin diri sendiri, dan baru kemudian mempengaruhi orang lain dalam kehidupan”, kata Dr. Senawi, MP, Direktur Kemahasiswaan, di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian UGM saat membuka Latihan Kepemimpinan Putri Nasional 2013 sekaligus Seminar Nasional Kepemimpinan Perempuan Berkarakter Kebangsaan Dalam Persaingan Global.
Kata Senawi, dibalik sikap lemah lembut perempuan terkandung kekuatan yang bisa mempengaruhi laki-laki. Ia sesungguhnya memegang kunci bagi masa depan bangsa.
Posisi perempuan tidak hanya mengurus keluarga. Perempuan bahkan memiliki peran yang strategis dalam memanage kepentingan keluarga, karir dan kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Ia mampu menjadi pemimpin, bisa dilihat bagaimana ia mengatur keluarga, masyarakat sekitar dan mempengaruhi orang lain secara baik,” jelasnya.
Karena itu, pembangunan karakter menjadi sesuatu yang sangat penting. Indek Prestasi (IP) tinggi bukan jaminan seseorang menjadi pemimpin, namun bagaimana faktor ekstrakurikuler atau soft skill yang dimiliki menjadi pendorong untuk menjadi seorang pemimpin.
“Jangan sampai seperti ‘kupu-kupu mati’, kuliah pulang-kuliah pulang makan tidur, tapi harus memiliki visi, berkarakter Indonesia berdaya saing global. Menjadi pemimpin bukan ditentukan dengan kerasnya berpidato, namun keteladanan, memberi contoh dan lakukan”, imbuhnya.
Seminar Nasional dan Latihan Kepemimpinan Putri Nasional diselenggarakan UKM Satuan Resimen Mahasiswa UGM. Untuk Latihan Kepemimpinan Putri Nasional berlangsung hingga tanggal 30 November 2013 di Wisma Gadjah Mada dan Korps Wanita Angkatan Udara Kaliurang. (Humas UGM/ Agung)