Puluhan orang terluka dan puluhan warga lainnya panik akibat longsor yang terjadi di Desa Banjaroya, Kulonprogo, Yogyakarta, Minggu (1/12). Puluhan relawan dan masyarakat pun melakukan pertolongan darurat kepada warga.
Begitulah situasi simulasi bencana longsor yang diselenggarakan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada 2013 Unit KP-01 di Banjaroya, Kulonprogo. Sebelumnya selama 80 menit, masyarakat mendapat penyuluhan dan mitigasi bencana longsor dari beberapa pakar kebencanaan, diantaranya Enaryaka, S.Kep (Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY); Winaryo (Pusat Studi Bencana Alam UGM); dr. Bella Dona, M.Kes (Center for Health Service Management UGM); dan Sutono (Pertolongan Pertama Gawat Darurat UGM).
Rinaldy Saputro, selaku ketua panitia mengatakan simulasi bencana longsor merupakan kegiatan pertama kali diadakan di Desa Banjaroya. Sebelumnya belum pernah ada, padahal desa ini termasuk daerah yang memiliki potensi besar terjadi longsor. “Oleh karena itu kami mengadakan kegiatan ini agar masyarakat siap dan sigap apabila sewaktu-waktu bencana tersebut datang”, ujar Rinaldy Saputro.
Dalam penyuluhan, kata Rinaldy, masyarakat Desa Banjaroya mendapat materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat, Pengorganisasian Bencana, Penanggulangan Bencana, dan Mitigasi Bencana. Setelah itu, mereka selama 90 menit melakukan praktek aktif kegiatan simulasi bencana.
“Warga dibuat seolah-olah sedang menghadapi situasi bencana alam, mereka diharuskan melakukan penanganan darurat pada korban, seperti triase, evakuasi, penanganan luka, bandaging, dan pembidaian,” katanya.
Rinaldy mengungkapkan kegiatan penyuluhan dan simulasi bencana diadakan sebagai bentuk partisipasi Mahasiswa KKN PPM UGM 2013 Unit KP-01 dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Banjaroya terhadap kebencanaan. Harapannya, warga Desa Banjaroya menjadi tanggap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat bencana yang bisa datang setiap saat. (Humas UGM/ Agung)