Buku karya Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp. S(K) yang berjudul Pengaruh Penurunan Kadar Vascular Endothial Growth Factor-A (VEGF-A) Terhadap Kejadian Odem Otak Pada Pasien Stroke Iskemik Akut berbeda dengan buku sebelumnya. Staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM ini menambahkan manajemen pengelolaan odem otak sebagai satu bahasan dalam buku cetak keduanya.
Buku tersebut dikaji melalui Program Pascasarjana FK UGM dalam acara bedah buku dan workshop pertolongan serangan stroke bagi awam bertajuk Stroke dan Odem Otak, Golden Hours Saja Tidak Cukup pada Kamis (5/12). “Pada edisi kedua, kita masukan manajeman. Dari potensi-potensi yang ada, kita masuk dalam ranah manajemen, apa yang bisa kita lakukan dengan pasien-pasien penderita odem otak. Mungkin dengan pendekatan cairan dengan probabilitas sel. Mungkin dengan mempertahankan kondisi isotomiknya, atau kita mengkondisikan dengan meningkatkan kemampuan permisif dari endotel setelah terjadi kerusakan akibat satu iskimia,” ujarnya di ruang Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM.
Menurut Ismail Setyopranoto, di dunia saat ini terjadi kontroversi terkait manajemen penanganan odem otak. Tidak ada konsensus eviden bagi para ahli harus menggunakan rumusan A atau B, C, D, E dalam penanganan odem otak.
“Misalnya saja, di American of Neurology (AN), tidak ada kalimat atau kata-kata disana yang mengharuskan menggunakan manitol, gliserol. Demikian juga di Eropa”, katanya.
Meski begitu, imbuhnya, stroke working group di Inggris dan Amerika hanya menganjurkan dari pakar-pakar apa yang sudah tertulis. Ada yang memperbolehkan penggunaan manitol, steroid, uretic, dan sebagainya. Hal ini tentu menjadi tantangan di Indonesia untuk memilih yang mana. “Kita dihadapkan pada dua opsi. Anda yakin maka harus memahami dan percaya. Anda harus memahami betul saat terjadi oklusi, kemudian terjadi aktivitas HIF, kemudian pelepasan mediator-mediator penumbuh jaringan vascular bisa PDGF dan sebagainya, serta mana yang berperan dalam odem otak”, imbuhnya saat berbicara dihadapan mahasiswa Pascasarjana FK UGM. (Humas UGM/ Agung)