Tim robot kapal fuel engine (berbahan bakar) UGM, JAYAMAHE, berhasil meraih juara 1 pada Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2013 (KKCTBN 2013), 25-26 Nopember lalu di Camplong, Sampang, Madura. JAYAMAHE berhasil menyisihkan puluhan tim dari perguruan tinggi seluruh Indonesia, seperti ITB, UI, IPB, dan Politeknik Negeri Bengkalis. Tim JAYAMAHE terdiri dari Dany Ezah Fazwi (Teknik Mesin), Pandu Dwijayanto (Teknik Mesin), Davin Demas (Teknik Mesin), Febry Mulia (Teknik Mesin), Agung Nugroho (Teknik Mesin), Sukma Langgeng (Teknik Mesin), M. Nur Fattah (D3 Elins), Erwin Prawira (D3 Teknik Elektro) serta Abdurrahman Achmad (D3 Teknik Elektro).
Juru bicara tim JAYAMAHE, Nur Fattah didampingi Ketua Roboboat UGM Nikite Sulistiyana mengatakan kapal cepat tanpa awak ini menggunakan bahan bakar pertamax serta oli samping. JAYAMAHE dikendalikan oleh modul remote control yang menggerakkan tuas gas dan haluan kapal. Dengan mesin (special engine) 26 cc dan bentuk lambung kapal V (monohull) yang telah dimodifikasi, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan putaran haluan hingga 360o pada satu titik.
“Kecepatan maksimal bahkan bisa mencapai 80 km per jam,”papar Fattah, Jumat (6/12).
Pengembangan kapal ini cukup potensial dijadikan sebagai kapal penjaga perbatasan ataupun kapal pengintai. Fattah menuturkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki itulah yang membuat JAYAMAHE meraih poin sempurna untuk uji speed dan uji maneuver pada KKCTBN 2013 lalu. Tiga besar yang keluar sebagai juara pada kategori fuel engine ini, yaitu juara 1 UGM, juara 2 Politeknik Negeri Bengkalis dan juara 3 IPB.
Sementara itu pada kategori Autonomous (kapal tanpa interaksi manusia/pengendali), SAFINAH.ONE., meraih juara 3. SAFINAH.ONE terdiri dari Iqro Kurmawan (Elins), Ardi Puspa Kartika (Elins), Mahendra Budi Nugraha (Elins), Febrika Endika (D3 Teknik Elektro), Arif Abdul Aziz, Yudhis, Irul dan Denny dari Teknik Mesin.
Menurut Ardi kapal SAFINAH.ONE ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari kapal safinah.one sebelumnya. Pada kapal ini lebih ditekankan pada sistem kestabilan kapal. Oleh karena itu, bentuk kapal ini adalah V Hull Khatamaran. Yaitu bentuk hull dengan mengkombinasikan 2 lambung kapal berbentuk V dengan bentuk serupa, kemudian membentuk sebuah formasi sejajar dengan adanya jalur arus air di tengahnya.
“Desain ini menghasilkan tahanan yang kecil terhadap air sehingga menghasilkan laju yang lebih stabil serta menambah kecepatan saat melaju. Kapal ini cukup tangguh dalam menghadapi halangan seperti ombak di laut,” kata Ardi.
Ia menjelaskan SAFINAH.ONE digerakkan dengan 2 buah motor Brushless tanpa menggunakan rudder. Dengan sistem penggerak seperti itu, kapal dapat lebih mudah untuk dikendalikan kemudian diteruskan melalui fix shaft lalu disambungkan menuju propeller atau ‘baling-baling’. Sistem ini memiliki kelebihan, yaitu dalam melakukan belokan pada saat manuver dapat dicapai jarak yang sempit dengan radius belokan yang besar.
“Ada kombinasi antara kecepatan motor kanan dan kiri pada belokan. Sistem putaran propeller-nya juga menggunakan 2 arah yaitu CW (Clockwise) dan CCW (Counter Clockwise) sehingga dapat menghasilkan daya dorong yang kuat,” urainya.
Selain itu kapal ini dilengkapi dengan sistem navigasi kompas dan GPS. Kompas di kapal ini berguna untuk menunjukkan ke arah mana kapal bergerak dan juga berguna untuk mengarahkan kapal. GPS pada kapal ini dapat memberitahu lokasi dari kapal tersebut berdasarkan koordinat bujur dan lintang dengan ketepatan +-1 meter. Kapal dilengkapi juga dengan sensor SRF. Tiga besar tim pada kategori Autonomous ini, yaitu juara 1 Pens, juara 2 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan juara 3 UGM (Humas UGM/Satria AN)