YOGYAKARTA – Menopause merupakan peristiswa alami yang akan dilalui oleh setiap perempuan. Memasuki usia tersebut, hormon reproduktif estrogen mengalami penurunan yang ditandai dengan keluhan klimakterik yang erat berkaitan dengan kualitas hidup sampai fraktur osteoporosis. Pemberian fitoestrogen dari gabungan Genistein dan Black Cohosh sangat tidak dianjurkan karena tidak memberikan dalam meningkatkan densitas mineral tulang.
Dari penelitian uji klinis terhadap 60 orang yang diberikan Genistein dengan Black Cohosh, ternyata tidak menunjukkan manfaat nyata untuk mengurangi keluhan klimakterik pada perempuan pre/post menopause dini. “Namun untuk keluhan ranah vasomotor, Genistein cenderung meningkatkan keluhan tersebut secara signifikan,” kata dokter bagian Obsgin, RSPAD gatot Subroto, dr. Mohammad Sjarief Darmasetiawan, SpOG, KFER dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran, Rabu (18/12).
Namun begitu, dari hasil penelitian Sjarief, penggunaan Genistein mampu menekan proses resorpsi tulang melalui mekanisme supresi aktivitas osteoklas secara coupling, yang ditandai dengan menurunnya nilai CTX dan N-Mid-Osteokalsin, serta nilai nisbah RANKL/OPG. “Sementara pada saat yang sama, pemberian kalsium dan vitamin D3 tidak terbukti dapat menahan proses tersebut,” ujarnya.
Pemberian Genistein untuk mencegah osteoporosis pada wanita pre/pasca menopause dini dengan menahan proses resorpsi tulang sangat dianjurkan. Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat pada perempuan yang enggan menggunakan terapi sulih hormon. “Secara ekonomis, biaya yang dikeluarkan untuk belanja produk fitoestrogen jauh lebih murah dibandingkan terapi sulih hormon,” katanya.
Fitoestrogen Genistein memberi manfaat dalam menekan proses remodeling tulang. Yang tidak kalah penting, mekanisme konseling juga sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil guna manfaat terapi Genistein, dengan pertimbangan bahwa manfaat perlindungan tulang adalah lebih bersifat primer dibandingkan terjadinya keluhan klimakterik. (Humas UGM/Gusti Grehenson)