YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada dan Nagoya University (NU), Jepang, sepakat mendirikan Pusat Pendidikan dan Penelitian Hukum Indonesia-Jepang. Kesepakatan itu muncul usai penandatanganan kerjasama antara Fakultas Hukum UGM dan Sekolah Hukum Nagoya University (NU), Jepang, Minggu (12/1), di Balai Senat UGM. Pusat Pendidikan dan Penelitian Hukum Indonesia-Jepang ini dalam aktivitasnya akan melakukan penyebaran informasi hukum yang berlaku di masyarakat Jepang dan sebaliknya informasi hukum masyarakat Indonesia, kolaborasi dan publikasi riset bersama, dan memperkuat kerjasama lebih intensif antar kedua universitas lewat layanan ASEAN+3 dari jaringan universitas yang memiliki studi ilmu hukum.
Penandatangan kerjasama dilakukan oleh kedua Dekan Fakultas Hukum, yakni Dekan FH UGM, Dr. Paripurna SH, M.Hum, H.M., dan Dekan Sekolah Hukum NU, Sadakata Mamoru. Disaksikan langsung oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., dan President NU, Hamaguchi Michinari.
Dekan Fakultas Hukum UGM, Dr. Paripurna SH, M.Hum, H.M., mengatakan keinginan dalam pembentukan pusat pendidikan dan penelitian hukum Jepang-Indonesia sudah dijadaki sejak dua tahun lalu. Diinisasi lewat kerjasama intensif lewat pertukaran mahasiswa Fakultas Hukum dari kedua universitas. “Selama satu semester, mahasiswa Hukum UGM diberi kesempatan untuk kuliah di NU, demikian juga dengan mahasiswa NU kuliah di UGM,” kata Paripurna.
Yang tak kalah lebih penting, kata Paripurna, pendirian pusat penelitian dan pendidikan hukum ini akan memperluas kompetensi mahasiswa hukum Indonesia dan Jepang dalam hal teknik penyusunan draft aturan hukum dan menambah pengetahuan ilmu hukum. “Kita harapkan akan menambah jumlah para ahli-ahli hukum kita,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Sadakata Mamoru. Dia mengaku senang terlaksananya kerjasama ini yang menurutnya akan memberikan manfaat bagi kedua perguruan tinggi. “Kerjasama ini memberikan kontribusi bagi kedua negara, terutama dalam hal pendidikan ilmu hukum,” katanya.
Dalam tiga tahun ke depan, kata Sadakata, kerjasama ini akan lebih banyak lagi mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa khususnya untuk prodi program internasional.
Menanggapi kerjasama tersebut, Rektor UGM, Pratikno, menegaskan kerjasama ini akan meningkatkan pengetahuan yang luas bagi mahasiswa nantinya. Demikian juga President Nagoya University, Hamaguchi Michinari, yang berharap kerjasama ini akan meningkatkan kompetensi lulusan hukum dalam menghadapi dibukanya era perdagangan bebas. (Humas UGM/Gusti Grehenson)