UGM dan Wakayama University, Jepang terus memperkuat kerja sama. Hal ini ditunjukan dengan ditandatanganinya naskah kerja sama antara Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc dengan Vice President of Wakayama University, Ms. Kumiko Obino di R. Sidang Pimpinan UGM, Kamis (16/1). Untuk kerja sama tersebut UGM nantinya akan diwakili dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Dalam sambutannya Kumiko Obino menilai antara Indonesia dan Jepang memiliki beberapa persamaan, seperti budaya, pendidikan hingga penanganan bencana alam. UGM, sebagai universitas terbesar di Indonesia juga memiliki beberapa pusat studi atau unit yang telah ada di Wakayama, seperti pusat penanganan bencana serta pusat informasi.
“Melalui beberapa unit yang punya kesamaan tugas dan fungsi ini pengembangan kerja sama semakin terbuka,” papar Kumiko.
Selain di bidang informasi dan penanganan bencana Wakayama juga memiliki unit pelayanan mengajar berbasis pendidikan, seperti halnya KKN yang ada di UGM. Sementara itu, untuk tahap awal ini beberapa mahasiswa dari Wakayama University akan dikirim untuk belajar bahasa dan budaya di FIB.
“UGM punya potensi untuk kerja sama dengan melibatkan para mahasiswa,” imbuhnya.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc mengatakan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dengan Wakayama. Pratikno berharap nantinya UGM bisa berkontribusi lebih banyak dengan kerja sama tersebut.
“Ini eranya Asia menjadi pemimpin. Mudah-mudahan UGM bisa berkontribusi dan kerja sama terus meningkat termasuk di bidang bahasa dan budaya,” papar Pratikno. (Humas UGM/Satria)