UGM terus berbenah dalam mengembangan Sistem Informasi (SI). Hal ini cukup penting karena SI merupakan salah satu kunci sukses dalam pengelolaan institusi di perguruan tinggi. Banyak tantangan teknis dan nonteknis yang dijumpai dalam mengembangkannya, termasuk pengembangan SI di lingkungan UGM. Menurut Kepala Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi (PSDI) UGM, Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., salah satu kesulitan pengembangan SI di UGM, yaitu dalam sejarahnya banyak unit (fakultas/direktorat) yang sudah mempunyai aplikasi sendiri-sendiri termasuk database-nya.
“Ada banyak pulau data tersebar sehingga pengambilan keputusan berdasar data sulit dilakukan,” kata Widyawan, Senin (27/1).
Widyawan menambahkan saat ini UGM setidaknya sudah mengerjakan 24 inisiatif pengembangan dan integrasi SI. Ia menilai penerapan SI berhasil bila sudah selaras dengan proses bisnisnya. Widyawan optimis dengan sistem informasi dan data yang baik serta lengkap maka proses pengambilan keputusan dan bisnis berjalan lebih efisien.
“Baik itu untuk penerimaan mahasiswa baru atau pembukaan prodi baru misalnya. Maka dengan data yang baik dan lengkap akan lebih efisien lagi,” katanya.
Ia menuturkan 2 tahun ke depan diharapkan semua data dan informasi sudah bisa terintegrasi. Apalagi dengan jaringan di UGM yang mencapai bandwidth hingga 2 giga. Saat ini sebagian kegiatan di tingkat universitas yang menyangkut Tridharma perguruan tinggi juga sudah dilakukan. Selain itu, di beberapa direktorat atau unit juga sudah dijalankan seperti direktorat SDM terkait data-data kepegawaian.
“Di beberapa fakultas sebelumnya mungkin sudah punya punya data sendiri seperti data SDM atau akademik. Mudah-mudahan akhir tahun 2014 semua sudah terintegrasi,” tegas Widyawan.
Untuk bisa mengembangkan jaringan secara terintegrasi PSDI juga banyak menggandeng berbagai mitra. Kabid Integrasi Sistem Informasi PSDI, Fitri Amalia, S.E., M.Si menambahkan dulunya PSDI lebih banyak menangangi persoalan jaringan saja. Namun, saat ini bertambah lagi dalam pengembangan dan integrasi sistem informasi (SI).
“Dalam mengkoordinasi penyelarasan dan pengembangan sistem informasi kita berkolaborasi dengan berbagai pihak dan mitra seperti Gamatechno,” kata Fitri.
Pengembangan SI di UGM ini tentu saja banyak memberikan manfaat termasuk bagi mahasiswa. Salah satunya, Tommy Satriadi Nur Arifin. Selama ini Tommy banyak mengakses internet untuk mengerjakan tugas-tugas kampus dari jaringan hotspot yang tersedia. Ia berharap ke depan jaringan hotspot tersebut stabil koneksinya seiring dengan semakin banyaknya mahasiswa yang mengakses.
“Manfaat jelas ada karena kita terbantu. Mudah-mudahan semakin stabil koneksinya dan tidak tersendat-sendat,” papar mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi UGM ini. (Humas UGM/Satria)