YOGYAKARTA – Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset (PPMBR) melaksanakan kegiatan pengabdian di Bangkalan Madura. Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu seperti Teknik, Geografi, Pertanian, Peternakan, Fisipol, dan D3 Kearsipan, masing-masing mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki untuk peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat .
Sedikitnya, enam tema kegiatan yang mereka laksanakan diantaranya, pengolahan limbah ternak untuk biogas, pembuatan kolam terpal, pengohan limbah pertanian untuk pupuk organik, pengendalian hama lewat pestisida organik, pembangunan perpustakaan, serta pemetaan lahan pertanian dan demografi.
Ketua Pelaksana PPMBR, Ahmad Danial, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih dua tahun dan sudah dirintis sejak Oktober 2013 lewat survei langsung ke lokasi. “Sudah ada empat kali pemberangkatan mahasiswa PPMBR, setiap pemberangkatan melaksanakan kegiatan tema yang berbeda,” kata Danial, Kamis (30/1).
Untuk periode sekarang ini, mahasiswa memfokuskan pembuatan pupuk padat dari kotoran sapi, pembuatan biopestisida untuk obat bagi tanaman, penanaman mangrove untuk melindungi pantai, dan inventarisasi buku untuk perpustakaan Karapan Ilmu (perpustakaan yang dibuat pada PPMBR periode pertama).
Dipilihnya program kegiatan tersebut menurut mahasiswa Fakultas Teknik ini, karena sebagian besar masyarakat Bangkalan khususnya di Desa Pangpajung berprofesi sebagai petani yang rata-rata memiliki ternak sapi untuk membantu kegiatan pertanian. “Memanfaatkan kotoran sapi yang hampir dimiliki di setiap rumah, kita ajak mereka membuat pupuk padat yang berasal kotoran sapi,” ujarnya.
Pupuk organik yang dibuat dari bahan kotoran ternak ini diakui Eka Putri Amdela, mahasiswa Pertanian, sangat membantu petani untuk menyuburkan tanaman dan melindungi tanah dari kerusakan akibat penggunaan pupuk kimia. “Selama ini pengolahan kotoran sapi oleh petani dengan cara dibakar terlebih dahulu sehingga menurut hemat kami dapat merusak keadaan tanah karena pupuk yang dihasilkan masih mentah dan panas,” ujarnya.
Untuk melindungi kesuburan tanah pertanian juga, mahasiswa PPMBR juga membuat pestisida alami atau biopestisida untuk memberantas hama yang ada sehingga dapat mengurangi kerugian pertanian. Penggunaan biopestisida ini selain dapat mengurangi kerusakan tanah juga dapat mengurangi kandungan kimia pada tanaman sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Di selatan Desa Pangpajung, lokasi Pengabdian mahasiswa UGM ini, juga terdapat pantai yang membentang di sepanjang wilayah ini. Pantai ini rawan dengan abrasi laut sehingga di sepanjang pantai ini, mahasiwa menanami hutan bakau untuk mengurasi kerugian masyarakat setempat akibat abrasi yang terjadi.
Selain program Pertanian, juga terdapat program pendidikan untuk meningkatkan minat baca anak-anak Desa Pangpajung. Buku-buku yang diinventaris untuk perpustakaan Karapan Ilmu berasal dari sumbangan buku mahasiswa baru 2012 dan sumbangan dari perpustakaan Yogyakarta. PPM pendidikan melakukan inventarisasi buku yang baru dibawa ke Pangpajung kemarin untuk mengarsip kepemilikan buku disana.
Roswita Dharmasanti, Humas PPMBR, menuturkan pelaksanaan PPMBR akan dilaksanakan hingga akhir tahun 2014 lewat pengiriman tim mahasiswa secara berkala. Setiap program yang diusulkan mahasiswa diawali dengan riset terlebih dahulu seperti observasi, percobaan di laboratorium, dan percobaan di lapangan. “Kiprah nyata mahasiswa ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat lewat ilmu yang kita dapatkan dari kampus,” pungkasnya.(Humas UGM/Gusti Grehenson)