Tim Relawan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebencanaan Universitas Gadjah Mada telah tiba di Kabupaten Bekasi. Rombongan tim KKN Kebencanaan UGM disambut Sekretaris Markas PMI Kabupaten Bekasi, Teguh Wahyudi pada Rabu (12/2). Teguh wahyudi menyambut baik kedatangan tim relawan KKN Kebencanaan UGM, sebab PMI Kabupaten Bekasi hanya memiliki 10-20 relawan. Meski telah mendapat bantuan dari Unit Kerja Suka Rela (KSR) yang berasal dari para pelajar SMA/SMK/MA atau sederajat, Unit Tenaga Suka Rela dan PMI Tangerang Selatan, serta PT. Sneidjer untuk ketersediaan dan pendistribusian bantuan, PMI Kabupaten Bekasi masih membutuhkan banyak relawan.
“Relawan kita terbatas. Meski dekat Jakarta keberadaan universitas masih jarang sehingga tenaga relawan dari mahasiswa masih dibutuhkan,” ujar Teguh Wahyudi saat menyambut kedatangan tim relawan KKN UGM.
Setelah mendapat penjelasan singkat terkait kondisi terkini lokasi bencana, Tim Relawan KKN Kebencanaan UGM Unit Bekasi segera melakukan koordinasi terkait rencana kegiatan. Kondisi lapangan memperlihatkan lokasi yang tergenang banjir tersebar di beberapa kecamatan. Diantaranya adalah Kecamatan Muaragembong, Cikarang Barat, Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Tambun Utara, Tambun Selatan, Tarumajaya, Babelan, Sukatani, Cibitung, Pebayuran, dan Cabangbungin.
Koordinator mahasiswa unit (Kormanit) M. Rizal Yanwar mengatakan, meski banjir tidak terjadi di seluruh kecamatan, beberapa lokasi memperlihatkan ketinggian air yang bervariasi, mulai dari 50 cm hingga 300 cm sejak 30 Januari 2014. Tidak sedikit dari para pengungsi menderita penyakit gatal-gatal, pegal-pegal, dan asam urat, sehingga memerlukan bentuan dari tim medis.
Beberapa titik pengungsian di Kabupaten Bekasi, kata dia, tersebar di desa-desa. Diantaranya Desa Linggahsari, Kecamatan Cabangbungin yang mampu menampung hingga 700 jiwa dan Desa Jayalaksana yang menampung hingga 280 jiwa semenjak per 30 Januari 2014 silam.
“Sayang, Tim Relawan Peduli Bencana UGM Unit Bekasi belum bisa terjun secara penuh ke sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Cabangbungin dan Rawabelong, karena terkendala administrasi dan perijinan”, kata Rizal Anwar, mahasiswa Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM.
Karena itu, selagi menunggu proses administrasi, tim KKN Kebencanaan UGM melakukan beberapa kegiatan. Disamping melakukan Rapat Koordinasi bersama seluruh anggota tim relawan, mereka pun membagi tim relawan KKN UGM menjadi 3 sub unit.
“Sub Unit Rawabelong, Cabangbungin, dan Sub Unit Khusus tetap berada di Markas PMI Kabupaten Bekasi. Kita pun meninjau ketersediaan jumlah obat, menyiapkan berbagai keperluan yang masih kurang, dan mematangkan konsep teknis di lapangan, serta sedikit mengulas teknik-teknik yang mungkin digunakan dalam trauma healing nantinya,” papar Rizal Anwar. (Humas UGM/Agung)