YOGYAKARTA – Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM, Andy Aulia Prahardika, raih penghargaan dalam ajang World Inventor Award Festival. Perhelatan ini merupakan ajang tahunan yang diadakan oleh Korea Invention News (KINEWS) di Seoul, Korea Selatan, belum lama ini. Ajang yang diikuti lebih dari 350 kalangan akademisi dan industri dari 30 negara ini memamerkan berbagai penemuan serta hasil riset. Para peserta diuji dan dinilai dengan mengacu pada beberapa hal terkait inovasi, kreatifitas, teknologi, daya saing, serta kontribusi riset terkait pada masyarakat.
Pada World Inventor Award Festival kali ini, Andy dinobatkan mendapat penghargaan World Inventor Order of Merit, Traffic and Transportation Order of Merit atas kegiatan riset, pameran, publikasi serta kontribusi karya penelitiannya kepada masyarakat yang dilakukannya selama ini. Karya penelitian Andy yang mendapat penghargaan tersebut adalah alat sensor banjir atau genangan air pada landasan pacu bandara dalam mendukung sistem keselamatan penerbagangan.
Andy menuturkan alat sensor deteksi banjir di landasan pacu pesawat terbang ini dilakukan selama 3 tahun dan dilakukan di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani di Semarang. Penelitiannya menghasilkan beberapa rekomendasi sistem early warning tentang keadaan landasan pacu bandara secara real time dan otomatis yang akan mendukung sistem keselamatan penerbangan maupun keselamatan otoritas bandara. “Sensor banjir ini akan bekerja ketika ada genangan air pada permukaan landasan pacu, bahkan sensor ini akan secara otomatis mengirimkan early warning bahwa permukaan landasan pacu telah tergenang oleh air pada ketinggian tertentu,” kata pria kelahiran Semarang 18 tahun lalu ini kepada wartawan, Senin (3/3).
Sensor buatan Andy ini akan mengirim sinyal yang dapat membahayakan pesawat yang akan mendarat kepada petugas Air Traffic Control (ATC). Setelah itu pihak ATC dapat secara langsung memberikan arahan kepada pihak pilot melalui media komunikasi mengenai keadaan landasan pacu. Dengan begitu, peringatan tersebut dapat mengurangi resiko kecelakaan pesawat yang diakibatkan adanya genangan air di permukaan landasan pacu. “Tapi dengan hanya memberikan early warning tidak dapat memecahkan masalah utama yaitu genangan air. Maka dari itu pada saat yang sama, sinyal dari sensor juga akan secara otomatis menyalakan water pump untuk mensterilkan permukaan landasan pacu dari genangan air,” katanya.
Dari karya penelitiannya itu, kata Andy, water pump dapat bekerja secara otomatis tanpa menunggu pihak ground staff untuk mengecek ataupun memasang pompa untuk mensterilkan landasan pacu dari genangan air. Sistem sensor ini akan fokus pada bagian landasan pacu tertentu, yaitu pada bagian touchdown zone karena pada bagian ini pesawat akan menyentuh landasan pacu pertama kali.
Sejak SMA Sudah Meneliti
Andy menceritakan penelitiannya sudah dilakukan sejak duduk di bangku siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang. Penelitian tersebut terus ia kembangkan ketika sudah menjadi mahasiswa di Fakultas Teknik UGM. “Sebagai mahasiswa, saya harus perhatian terhadap masalah-masalah yang harus diselesaikan dengan metode rekayasa,” kata mahasiswa yang juga mengaku telah menghasilkan enam karya penelitian lain di bidang sosial dan teknologi.
Ketertarikannya dalam membuat sensor alat deteksi banjir di landasan pacu bancara di sebabkan karena dia menemukan berbagai permasalahan yang ditemukan di bandara saat tiba musim hujan. “Air di landasan pacu bisa menjadi hal yang berbahaya bagi lalu lintas pesawat di bandara terutama pada proses pendaratan,” katanya.
Pesawat yang mendarat pada landasan pacu yang terdapat genagan air bisa menyebabkan ban pesawat tergelincir sehingga terjadi menyebabkan kecelakaan. “Saya telah mengamati dan merancang sistem untuk landasan pacu itu sendiri sejak tahun 2010 lalu,” katanya.
Andy berharap karya penelitiannya ini bisa mengatasai masalah di bandara dalam pembagian lalu lintas dan transportasi karena bisa memecahkan masalah di landasan pacu dan mengoptimalkan pergerakan lalu lintas di bandara. (Humas UGM/Gusti Grehenson)