Sanggar Kesenian Aceh UGM (SAKA UGM) kembali mengikuti festival tari internasional di Nepal. SAKA UGM mengikuti festival ini setelah meraih penghargaan The Most Favourite Group pada Udbhav Utsav International Dance Festival di India pada tahun 2012 dan The Winner of International Arts Festival di Singapura pada tahun 2013.
Festival tari internasional di Nepal ini berlangsung selama 10 hari, tanggal 26 Februari – 7 Maret 2014 dan digelar di empat kota besar yaitu Kathmandu, Hetauda, Pokhara, dan Dhading. SAKA UGM dalam festival kali ini memberi warna berbeda dengan grup-grup lain. Tak hanya itu, SAKA UGM juga menampilkan tarian berbeda di setiap kota.
“Festival ini bernama 7th International Folk Festival 2014 yang diselenggarakan oleh Everest Cultural Group. Festival diikuti lebih dari 300 artis dari berbagai negara di dunia, Bangladesh, Jerman, Nepal, Israel, Korea, Sri Lanka, Mexico, Ghana, India, Iran dan Indonesia diwakili SAKA UGM,” ujar Walid Ananti Dalimunthe, Manajemen dan Kebijakan Publik UGM, Jumat (14/3).
Dalam acara pembukaan di Nepal Academy Hall, Kamaladi, Kathmandu, SAKA UGM membawakan tarian Ranup Lampuan (tarian selamat datang) dan jaranan. Penampilan ini, kata Ananti Dalimunthe, mendapat respon sangat baik. Begitu pula dengan penampilan berikutnya, SAKA UGM menampilkan tarian Jali-jali, Mak Inang dan Serampang Dua Belas.
“Selain penampilan di atas panggung, dalam festival ini juga diadakan suatu karnaval yang menjadi magnet perhatian di setiap kota pelaksanaan. Di kota Pokhara, SAKA UGM menampilkan tarian Likok Pulo, tarian yang biasa kita tampilkan,” katanya
Respon penonton terhadap tarian Likok Pulo, kata Ananti, di luar dugaan. Pokhara City Hall saat itu, katanya, penuh dengan teriakan dan tepuk tangan setiap kali SAKA UGM usai membawakan satu gerakan tarian Likok Pulo.
“Saking kagumnya dengan tarian ini Ram Chandra Koirala, Ketua 7th International Folk Festival sempat berkomentar: ‘this is you’re the best performance’,” terangnya.
Di penampilan terakhir di Khullamanch Outdoor Stage, Kathmandu Nepal, SAKA UGM membawakan tarian Sahureka-reka dari Ambon. Diacara penutupan ini, SAKA UGM berusaha memberikan penampilan terbaiknya dengan menggunakan pakaian tenun cantik dari House of Demplon.
“House of Demplon ini, sebuah brand high-end fashion dari Jakarta. Tentu saja kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu kesuksesan SAKA UGM mengikuti festival di Nepal, DIKTI, DIRMAWA UGM, Kagama, PT TWC Borobudur, RRI Yogyakarta dan Kedaulatan Rakyat,” tutur Ananti Dalimunthe. (Humas UGM/Agung)