YOGYAKARTA – Peneliti Farmasi UGM, Prof. Dr. Ediati Sasmito, S.E., Apt., tengah memanfaatkan Mengkudu (Morinda citrifolia) untuk bahan obat peningkatan sistem kekebalan tubuh (imunitas). Kandungan polisakarida dalam mengkudu bisa dimanfaatkan sebagai immunostimulator untuk membantu menormalkan sistem imun. “Sistem imun harus normal, jika imunnya terlalu tinggi akan terjadi alergi, jika imunnya rendah rentan terhadap infeksi bakteri,” tutur Ediati, Kamis (20/3).
Kendati berkonsentrasi pada mengkudu, Ediati bersama timnya juga mengkombinasikannya dengan bahan lain, ekstrak kulit manggis. Kandungan xanton dari kulit manggis menurut Ediati bisa menjadi antioksidan yang juga mempengaruhi sistem imun.
Ia menjelaskan, kombinasi kedua ekstrak dua bahan alam ini akan menjadi penetralisir sistem imun secara alami. Ediati menegaskan, formulasi yang sedang dikembangkannya nantinya bisa menjadi minuman berkategori jamu, sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berarti.
Selain fokus pada pengembangan formula obat herbal, lulusan doktor dari State University of Antwerp, Belgia, ini juga sedang meneliti dampak penggunaan ekstrak mengkudu terhadap pasien penderita kanker. “Kita tahu bahwa obat kanker yang dikonsumsi dapat menurunkan sistem imun, sehingga dengan diberikan immunostimulator dari mengkudu, sistem imun pasien dapat kembali normal,” ujar wanita kelahiran Tegal 62 tahun lalu ini.
Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat sel-sel yang berperan dalam pembentukan imun. Dengan memberikan immunostimulan, dapat dilihat apakah sel-sel yang berperan tadi perbanyakannya meningkat atau tidak. Dari penelitianya yang dilakukan pada hewan percobaan, kata Ediati, saat diberikan sel kanker sistem imun hewan tersebut mengalami penurunan.
“Kemudian kita tambahkan ekstrak mengkudu, ternyata juga bisa meningkatkan sel-sel yang berperan meningkatkan sistem imun,” tuturnya. Ediati berharap, penelitiannya ini dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat di kemudian hari terutama untuk pasien penderita kanker. (Humas/Faisol)