Universitas Gadjah Mada dan University of Auckland jalin kerjasama peningkatan kapasitas penelitian. Naskah kerjasama di tandatangani Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc dan Rektor University of Auckland, Prof. Stuart McCutcheon di ruang sidang MWA, Jum’at (21/3).
University of Auckland merupakan pemimpin dan universitas terbesar di Selandia Baru, dan masuk kategori top 1% universitas di dunia. University of Auckland termasuk didalam ranking top 100 universitas dunia versi QS World University Ranking.
University of Auckland, Selandia Baru saat ini sedang gencar melakukan kemitraan dengan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas penelitian secara keseluruhan, pendidikan dan pengembangan profesional. Sementara kualitas pendidikan dan pendidikan di Selandia Baru selama bertahun-tahun berada di peringkat dunia.
“Dengan bangga kami menyatakan University of Auckland merupakan salah satu dari institusi terkemuka di Selandia Baru, dan terus melanjutkan usahanya di kaliber tinggi pendidikan dan kemampuan penelitian dengan Indonesia, melalui kerjasama dengan pemerintah, swasta dan kalangan pendidikan”, kata David Taylor, Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia.
Dalam kesempatan ini, University of Auckland menawarkan pengajaran akademik kelas dunia dengan perpustakaan yang lengkap serta fasilitas penelitian dan informasi berteknologi yang terbaru. Stuart McCutcheon sebagai Rektor University of Auckland mengakui bila penelitian dan generasi dari ilmu pengetahuan baru adalah sesuatu yang fundamental yang mewarnai semua aspek universitas dengan segala aktivitasnya.
“Dengan penelitian mampu menginformasikan dan memperkaya cara-cara mengajar dan hasil-hasil penelitian mampu memberikan kontribusi sangat penting di bidang budaya, sosial dan peningkatan ekonomi Selandia Baru dan Indonesia,” papar Stuart McCutcheon.
Selain dengan UGM, University of Auckland menjalin partner dengan Alumni Indonesia guna memajukan kolaborasi dalam bidang penelitian, pendidikan dan pengembangan professional. Beberapa lembaga yang turut diajak bekerjasama adalah Departemen Pendidikan Tinggi Indonesia (DIKTI), Pertamina Gas dan Listrik, serta Putra Sampoerna Foundation.
Medila Awalini, Ph.D yang telah kembali ke Indonesia setelah belajar teknik pelapisan panas baru untuk pencangkokan biomateria mengungkapkan pendidikan dan penelitian di University of Auckland memberikan keuntungan bagi industri penerbangan.
“Penelitian saya langsung dapat diterapkan untuk memperbaiki mesin pesawat yang diproduksi oleh PT. Nusantara Turbin dan Propulsi dimana saja bekerja. Ini merupakan teknik baru akan lebih melindungi komponen mesin dengan lebih baik meningkatkan kualitas kontrol untuk industri pesawat terbang di Indonesia”, papar Madila Awalini. (Humas UGM/Agung)