Meilani Andriyati, mahasiswi Jurusan Teknik Sipil, Sekolah Vokasi UGM angkatan 2011 mewakili Indonesia dalam kegiatan 5th Asian Students Collaboration Encouragement Program in Technology di Tokyo Institute of Technology, Jepang. Dalam kegiatan yang berlangsung selama 10 hari ini, yaitu 14 – 23 Maret 2014, Meilani bergabung dengan mahasiswa-mahasiswa dari Tokyo Institute of Technology (TIT) Jepang, Chulalongkorn University (CU) Thailand, dan Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk belajar bersama-sama mengenai teknologi. Adapun teknologi tersebut berhubungan langsung dengan prasarana publik, transportasi, alam, manusia, dan mesin, baik secara regional maupun global, di Tokyo, Jepang.
“Kegiatan program ini bertema Draw Future with Your Hands. Dalam kegiatan ini, kami melakukan kunjungan ke perusahaan-perusahaan dan laboratorium terkait, seperti National Institute for Enviromental Studies, Pubic Works Research Institute, dan Bureau of Sewerage Tokyo Metropolitan Government. Kemudian kami berdiskusi dan melakukan presentasi dari masing-masing kelompok,” ujar Meilani, di Sekolah Vokasi UGM, Selasa (1/4) menjelaskan.
Meilani mengungkapkan tujuan dari kegiatan 5th ASCENT adalah membentuk persatuan dan hubungan antara pelajar–pelajar di Asia dengan memperkuat kemampuan berkomunikasi secara internasional. Disamping itu, peserta pun mempelajari perkembangan teknologi di Asia; terkait dengan mesin, robot, dan manusia untuk meningkatkan kontribusi dalam penyelesaian permasalahan terkait di masing–masing negara.
“Melalui 5th ASCENT diharapkan mampu mempercepat alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang melalui pengembangan riset dan teknologi,” jelasnya.
Kegiatan 5th ASCENT, kata Meilani, sangat mendorong terbentuknya jaringan mahasiswa internasional, khususnya di Asia dan Jepang yang concern mempelajari, meneliti, dan mengembangkan teknologi dan proses aplikasinya untuk masyarakat. Dengan berbagi ide bersama dan melalui tema yang sudah ditentukan dan diselesaikan mahasiswa-mahasiswa dari Asia dan Jepang, diharapkan meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah global.
“Tentu saja ini akan mempererat hubungan antara universitas-universitas di Asia dan mempromosikan pertukaran mahasiswa, memberikan kesempatan untuk belajar di luar negeri, sekaligus mendapatkan cara-cara baru untuk berpikir dan melihat dunia, serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa Asia dan Jepang,” tutur Meilani. (Humas UGM/ Agung)