Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM berhasil menjuarai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional MIPA Road to Scientific Paper and Seminar (MARSS) 2014. Dalam kegiatan yang digelar 27 April kemarin di Universitas Negeri Yogyakarta, tim UGM menyabet juara II dengan menyisihkan 80 tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Mereka adalah Rivandi Pranandita Putra, Agustinus Wahyu Krisnanta, dan Latiful Muttaqin. Keempatnya mengusung inovasi biobriket limbah ampas tebu dengan enceng gondok (BIOLATEK) sebagai alternatif sumber energi terbarukan untuk Indonesia swadaya energi.
Rivandi, ketua tim UGM menyampaikan selama ini ampas tebu hanya menjadi limbah yang tidak banyak dimanfaatkan masyarakat. Bahkan menjadi sumber pencemaran lingkungan di sekitar pabrik gula. Padahal di dalamnya masih berpotensi digunakan untuk sumber energi alternatif melalui pengolahan lebih lanjut.
Dalam satu kilogram limbah ampas tebu mengandung setidaknya 2,5 persen gula dengan nilai kalor sebesar 1.825 kkal. Nilai kalor tersebut masih bisa ditingkatkan melalui pencampuran dengan sumber biomassa lainnya seperti enceng gondok.
“Melihat luasnya perkebunan tebu di Indonesia yang akan terus bertambah seiring dengan gerakan swasembada gula nasional, pemanfaatan limbah ampas gula ini tentu menjadi potensi baru pengembangan energi di tanah air,” urainya, Senin (28/4) di Fakultas Pertanian UGM.
Ditambahkan, pengembangan biobriket nantinya diharapkan tidak hanya bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri , tetapi juga sebagai pembangkit listrik. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, biobriket bisa memberikan pilihan energi alternatif terbarukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan bakar fosil.
“Harapanya kedepan dengan biobriket ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar fosil dan mewujudkan Indonesia mandiri energi,” papar Rivandi. (Humas UGM/Ika)