UGM dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sepakat untuk terus memperkuat kerjasama. Hal ini ditunjukkan dengan penandatanganan naskah kerjasama oleh Rektor UGM, Prof.Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., dengan Kepala BAPETEN, Prof. Jazi Eko Istianto,M.Sc., di Ruang Multimedia Kantor Pusat UGM, Selasa (29/4).
Kerjasama dilakukan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan tenaga ahli, pengkajian, pengabdian kepada masyarakat, serta diseminasi informasi. Melalui kerjasama tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan nasional dalam pengawasan pengembangan tenaga nuklir untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan nuklir nasional.
Jazi menyebutkan saat ini pengawasan pengembangan tenaga nuklir telah dilakukan untuk berbagai pemanfaatan dalam bidang seperti kesehatan dan industri. Selain itu juga pada tiga reaktor nuklir untuk kegiatan penelitian milik BATAN yaitu di Serpong, BATAN Bandung, dan BATAN Yogyakarta.
“Pengawasan instalasi nuklir, fasilitas radiasi, dan keselamatan masyarakat, pekerja, dan lingkungan merupakan tantangan utama dalam pengawasan pengembangan tenaga nuklir,” katanya.
Guna mewujudkan eksositem keselamatan dan kemanan nuklir nasional dari setiap kegiatan ketenaganukliran, Jazi mengatakan BAPETEN menggandeng bekerjasama dengan berbagi pihak, termasuk UGM. Kerjasama dengan UGM telah dilakukan sejak tahun 2000 silam dalam pengawasan pengembangan tenaga nuklir.
“Dengan perpanjangan kerjasama kali ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kemanan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan dalam pemanfaatan tenaga nuklir,” jelasnya.
Jazi menambahkan, saat ini BAPETEN juga tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan sejumlah fakultas di lingkungan UGM. Penjajakan kerjasama dengan Fakultas MIPA dilakukan untuk pengembangan teknologi informasi. Sementara dengan Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Nuklir untuk kemanan nuklir dan pengkajian neutronik. Sedangkan dengan Pusat Studi energi terkait dengan penyusunan program thermohidrolika nuklir.
“Kualitas dan kuantitas kerjasama akan semakin besar nantinya apabila Indonesia akan membangun reaktor nuklir baru. Harapannya melalui kerjasama ini bida memberikan manfaat bagi semuanya,” urainya.
Rektor UGM menyambut baik kerjasama dalam upaya peningkatan keselamatan dan keamanan pemanfaatan tenaga nuklir. Dengan kerjasama ini UGM dapat berkontribusi dalam upaya memberikan perlindungan masyarakat terhadap berbagai bentuk risiko penggunaan alat-alat bertenaga nuklir.
“UGM berusaha untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dengan selalu menempatkan pengabdian sebagai yang utama lalu didukung dengan kegiatan penelitian,” terang Pratikno.
Partikno menyampaikan untuk meningkatkan keselamatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, UGM akan memanfaatkan berbagai saluran yang ada dalam mensosialisasikan informasi dan berbagai risiko penggunaan alat-alat tenaga nuklir kepada masyarakat. Misalnya saja melalui kegiatan KKN maupun sosialiasi ke mahasiswa baru.
“Banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan memanfaatkan berbagai pola yang ada. UGM terbuka terhadap kemungkinan untuk memperluas lagi kerjasama untuk memberi kontribusi signifikan dalam usaha melindungi masyarakat,” katanya. (Humas UGM/Ika)